Anggota Komisi V DPR: Soal Cuaca Ekstrem, Pemerintah Harus Beri Informasi Terukur

- 30 Desember 2022, 06:00 WIB
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama.
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama. /Foto: dpr.go.id/Arief/nr/

"Jangan sampai karena perbedaan informasi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,"

PORTAL LEBAK - Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama menanggapi pernyataan Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, yang menyampaikan adanya potensi banjir besar di kawasan Jabodetabek, khususnya Tangerang atau Banten.

Disebutkan bahwa potensi hujan ekstrem, hingga badai terjadi pada 28 Desember 2022. Hal tersebut berdasarkan analisis data dari Satelit Early Warning System (Sadewa).

Namun, berbeda dengan BRIN, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika( BMKG) memprediksi wilayah Jabodetabek memang akan terjadi hujan ekstrem namun bukan badai.

Baca Juga: BPBD Lebak: Warga Harus Terus Waspadai Cuaca Buruk atau Ekstrem, Ini Langkahnya

Tanggal 28 Desember 2022, di wilayah Jabodetabek menurut BMKG masih kategori aman karena intensitas hujan diperkirakan adalah hujan ringan hingga sedang.

Dari pemodelan BMKG, dikutip PortalLebak.com dari dpr.go.id, Jabodetabek baru akan diguyur hujan lebat pada 30 Desember 2022.

Selain itu, BMKG meminta semua pihak berhati-hati dalam penggunaan istilah karena hujan ekstrim dan badai itu berbeda.

Baca Juga: BPBD Kabupaten Lebak: Warga Harus Waspadai Cuaca Ekstrem Hingga Februari 2023

Satu Informasi Soal Cuaca Ekstrem

Sehubungan dengan hal tersebut, pria yang akrab disapa SJP ini menegaskan bahwa Pemerintah perlu untuk memberlakukan satu pintu bagi diseminasi informasi yang terukur tentang cuaca ekstrem.

Informasi itu, yaitu melalui BMKG sesuai UU Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

"Jangan sampai karena perbedaan informasi menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," tegas Anggota DPR RI dari Dapil NTB 1 ini.

Baca Juga: One Piece 1071: Kizaru Super Kaget, Pulau Egghead Dipenuhi Pasukan Revolusioner

Namun demikian, Politisi dari Fraksi PKS ini mengapresiasi Pemerintah yang telah melakukan berbagai antisipasi terhadap cuaca ekstrem.

Pasalnya, ini terkait mudik Natal dan Tahun Baru( Nataru) yang telah disampaikan pada saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI pada tanggal 13 Desember 2022 lalu.

"Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi sebagai bendungan kering yang berfungsi sebagai pengendali banjir," kata Suryadi Jaya Purnama.

Baca Juga: Bid Propam Polda Banten Cek Pospam Ops Lilin Maung 2022 di Wilayah Polres Lebak

"Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas juga melaksanakan Siaga SAR Khusus Nataru 2023 dengan menempatkan personel dan alat utama di lokasi- lokasi strategis yang rawan kecelakaan/bencana di pelabuhan, ruas jalan tol, bandara, terminal machine, dan tempat wisata," paparnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tambah SJP, juga berencana akan menerapkan teknologi modifikasi cuaca( TMC) untuk mengurangi potensi banjir akibat hujan ekstrem.

"Dengan berbagai persiapan Pemerintah untuk mengantisipasi hujan ekstrem saat Nataru yang sudah baik di atas, kita juga minta diseminasi informasi terkait cuaca oleh Pemerintah lebih baik lagi," ucap SJP.

Baca Juga: Kebakaran Hebat di Jalan Raya Korea Selatan Lima Orang Tewas, Puluhan Lainnya Terluka

"Masyarakat tidak perlu menjadi resah sehingga terganggu aktivitas perekonomiannya. Para pemudik Nataru juga tidak perlu kebingungan dalam membuat rencana perjalanannya," tutup Wakil Sekretaris Fraksi PKS DPR RI ini.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x