Hingga akhir 2022 saja pabrik smelter yang dimiliki indonesia tercatat ada 26 smelter, terdiri dari 20 smelter nikel, 2 smelter bauksit, 2 smelter tembaga, 1 smelter mineral besi, dan 1 smelter mineral mangan.
Bahkan per 1 Februari 2023, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mencatat saat ini ada 91 smelter di Indonesia, 48 diantaranya telah beroperasi.
Baca Juga: PPP Resmi Usulkan Sandiaga Uno Sebagai Cawapres Ganjar Pranowo
Dari ke-48 pabrik smelter tersebut, kapasitas produksi terbesar merupakan pabrik smelter nikel dengan kapasitas produksi sebesar 262.560 ton per tahun. Setara dengan investasi Rp5,55 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 2.337 jiwa.
Mengenai PT AMNT yang ditinjau Jokowi hari ini, dia berharap progres pembangunan smelter tembaga bisa selesai tepat waktu, yakni tahun depan.
Sehingga bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan memperkuat perekonomian nasional sesegera mungkin.
"Saya hanya ingin memastikan bahwa progresnya sesuai dengan perencanaan dan selesai pertengahan tahun depan," tuturnya.
"Baik berupa nilai ekspornya, juga membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya," pungkasnya.***