Maroko menjadi negara Arab pertama yang melaju ke babak delapan besar Piala Dunia.
PORTAL LEBAK - Maroko berikan gelombang dukungan penuh semangat dan menjaga mimpi Piala Dunia dunia di Arab jadi tetap hidup.
Saat Maroko menyingkirkan Spanyol dalam adu penalti pada hari Selasa, 6 Desember 2022, dan mencapai perempat final Piala Dunia 2022.
Maroko, mengalahkan Spanyol 3-0 dalam adu penalti setelah bermain imbang 0-0 pada akhir dua jam laga yang menguras energi di Piala Dunia.
Dengan melakukan itu, Maroko menjadi negara Arab pertama yang melaju ke babak delapan besar Piala Dunia.
Maroko juga memastikan terobosan bagi negara di kawasan Arab dalam turnamen global pertama di Timur Tengah.
Maroko sekaligus juga menjadi tim Afrika keempat yang melangkah sejauh ini perempat final, dalam sejarah Piala Dunia.
piBaca Juga: Liga 1 Merupakan Kebutuhan Timnas Indonesia Jelang Piala Dunia U-20 Tahun Depan
Kemenangan Maroko akan dilihat tidak hanya sebagai kemenangan bagi Maroko tetapi juga pembenaran atas keputusan FIFA yang kontroversial.
Keputusan untuk menyerahkan hak tuan rumah kepada Qatar, menambah kilau signifikan pada kesuksesan negara Arab lainnya di turnamen tersebut.
Aksi cemerlang seperti Arab Saudi yang mengalahkan Argentina dan Tunisia yang mengalahkan juara bertahan Prancis di fase grup.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Polandia Tersingkir dari Perempat final, Ini Beberapa Fakta Uniknya
Peluang dan Tantangan Maroko
Sekarang Maroko memiliki peluang untuk menjadi semifinalis pertama dunia Arab dan Afrika jika mereka melanjutkan.
Untuk menggunakan dukungan luar biasa yang telah mendukung mereka melalui serangkaian hasil yang mengesankan.
Mereka akan bermain pada hari Sabtu di perempat final di Stadion Al Thumama Doha melawan Portugal atau Swiss, yang akan beraksi pada hari Selasa.
Baca Juga: Natal HKI Daerah XII Menteri Agama Ajak Pendeta dan Warga HKI Jadi Duta Persahabatan
Kombinasi hiruk-pikuk yang memekakkan telinga dari nyanyian, permainan drum, ejekan, dan siulan dari pendukung Maroko telah menciptakan suasana yang tiada duanya di stadion-stadion Qatar.
Mereka lagi mayoritas dalam kapasitas 44.667 penonton di Stadion Kota Pendidikan, benar-benar menenggelamkan fans Spanyol.
Tidak ada ambiguitas tentang dukungan mereka saat mereka menyemangati tim mereka dan barak lawan dalam ukuran yang sama, dan para pemain Maroko sering meminta tumpangan saat dibutuhkan.
Baca Juga: Aktris KPop Han So Hee Buat Netizen Terkejut, Penampilannya Menggairahkan di “The Fashion Awards”
Maroko dengan senang hati mengizinkan Spanyol menguasai bola tetapi pada akhirnya mereka mati-matian bertahan di adu penalti.
Dilansir PortalLebak.com dari Reuters, para pemain Maroko berjuang melawan cedera dan kelelahan dan hidup berbahaya di tahap penutupan.
Spanyol menguasai 63 persen penguasaan bola dalam permainan dan, bahkan dengan perpanjangan waktu 30 menit, membuat 1.068 operan yang luar biasa, 988 di antaranya berhasil diselesaikan.
Baca Juga: Ukraina Tunjukkan Kemampuan Menyerang Jauh ke Dalam Wilayah Rusia
Tetapi sebagian besar dari mereka bergerak dari satu sisi ke sisi lain, jarang menghasilkan umpan penetrasi yang dicari Spanyol.
Maroko miliki usaha dalam serangan balik dan dari upaya individu pemain seperti pemain lini tengah Sofyan Amrabat dan bek sayap Achraf Hakimi dan Noussair Mazraoui.
Namun mereka akan sangat khawatir kehilangan bek tengah Nayef Aguerd, yang tertatih-tatih menangis di babak kedua yang baru saja pulih untuk Piala Dunia.
Baca Juga: Pertama Kali Dalam Sejarah 60 Tahun Tinju, Kuba Izinkan Petinju Wanita Bertanding
Pasalnya Aguerd usai operasi pergelangan kaki yang membuatnya absen untuk di besar laga musim di Inggris bersama klub barunya, West Ham United.***