Keunikan Marcos Alonso, Bertarung di Final Liga Champions Sekaligus Mewarisi Tradisi Keluarga

- 28 Mei 2021, 06:10 WIB
Dokumentasi sepak bola dalam Liga Premier, pertandingan antara Manchester City melawan Chelsea, di Etihad Stadium, Manchester, Inggris (08/05/2021). Pemain Chelsea Marcos Alonso celebrates scoring their second goal Pool via REUTERS.
Dokumentasi sepak bola dalam Liga Premier, pertandingan antara Manchester City melawan Chelsea, di Etihad Stadium, Manchester, Inggris (08/05/2021). Pemain Chelsea Marcos Alonso celebrates scoring their second goal Pool via REUTERS. /Foto: Pool via REUTERS/SHAUN BOTTERILL/

PORTAL LEBAK - Semua pemain yang terlibat dalam final Liga Champions hari Sabtu, 29 Mei 2021 berharap keluarga mereka dapat menonton dengan cermat.

Tetapi tidak ada yang memiliki pengalaman unik, seperti pemain Chelsea Marcos Alonso, yang akan melanjutkan tradisi dinasti keluarganya yang luar biasa.

Jika Alonso bermain di lapangan melawan Manchester City, dia akan ikut tercatat dalam sejarah, bahwa kakek dan ayahnya, yang juga dipanggil Marcos, pernah bermain di final Liga Champions.

Baca Juga: Sekolah Lapang Geofisika 'SLG' Digelar di Kabupaten Lebak, Ada yang Spesial Dipelajari Soal Bencana Tsunami

Almarhum Marcos Alonso Imaz, yang akrab disapa Marquitos, memenangkan lima Liga Champions atau Piala Eropa pertama, bersama Real Madrid.

Momen terpentingnya datang dalam kemenangan 4-3 perdana atas Stade de Reims, ketika ia mencetak gol penyeimbang setelah melakukan solo drive yang dikenal sebagai "The fury of Marquitos".

Dia pertandingan pamungkas terakhirnya bersama Real, kemenangan epik 7-3 atas Eintracht Frankfurt pada 1960.

Baca Juga: Kontrak Masih Sisa Setahun, Antonio Conte Putus Kontrak dan Dilarang Melatih Klub-Klub Serie A

Moment itu, tujuh bulan setelah kelahiran putranya, Marcos Alonso Pena, yang juga mengikuti jejak ayahnya, berlaga di final Liga Champions pada 1986.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x