Kerusuhan itu menyoroti tantangan yang dihadapi pabrikan di India, di tengah gelombang besar infeksi Covid-19, sistem kesehatan kewalahan dan kekurangan vaksin yang membuat karyawan makin khawatir.
Tamil Nadu merupakan salah satu negara bagian yang paling parah terkena kasus Covid-19, lebih dari 30.000 kasus per hari minggu lalu.
Negara bagian itu, merupakan pusat otomotif yang dikenal sebagai Detroit di India, telah menerapkan penguncian hingga 31 Mei 2021, tetapi mengizinkan beberapa pabrik, termasuk pabrik mobil, terus beroperasi.
Ancaman pemogokan di pabrik Renault-Nissan dan Hyundai mencuat, menjelang sidang pengadilan pada hari Senin.
Para pekerja bahwa menuduh, aturan jaga jarak sosial dilanggar dan kebijakan kesehatan pabrik tidak cukup, mengatasi risiko terhadap resiko nyawa melayang karena Covid-19.
Meski demikian, tuduhan ini dibantah Renault-Nissan dan mereka menyatakan telah mengikuti protokol keamanan Covid-19.
Baca Juga: Aung San Suu Kyi Pemimpin Myanmar, Hadir di Pengadilan Pertama Kalinya Sejak Dikudeta
Dalam persidangan itu, seorang pengacara pekerja berargumen, meski perusahaan telah mengurangi jumlah shift, namun jumlah produksi tidak dipotong dan jumlah pegawai tetap sama, sehingga menyebabkan keramaian di pabrik.
Perusahaan mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka telah mengurangi tenaga kerja menjadi sekitar 5.000 dari 8.000.