Ilmuwan Luar Angkasa Temukan 5 Penemuan Hebat di Tahun 2020

- 3 Januari 2021, 17:27 WIB
Astronomer looking through telescope
Astronomer looking through telescope /Foto: Freepik @eduardrobert/

PORTAL LEBAK - Penemuan medis lebih banyak diberitakan sepanjang tahun 2020, terkait dengan wabah virus Corona yang telah menginfeksi sebagian besar wilayah di dunia.

Saat ini sudah ada beberapa penemuan mengenai virus Corona yang sudah ditemukan.

Mulai dari karakteristik virus, alat pendeteksi virus Corona, bahkan terakhir yang masih menjadi pemberitaan sejumlah media massa adalah soal vaksin Covid-19 yang sudah dikembangkan oleh beberapa ilmuwan dari beberapa negara.

Namun, dunia astronomi dengan para peneliti ruang angkasa tidak berhenti untuk menemukan sesuatu yang baru, meskipun wabah virus sedang merebak, dan tidak banyak media yang mempublikasikan temuan-temuan para ilmuwan luar angkasa ini.

Baca Juga: Pesawat Intai Strategis Boeing 737-200 Pantau Teroris MIT Pimpinan Ali Kalora di Poso

Baca Juga: Tercatat 2.925 Bencana Alam dengan Korban 370 Jiwa Sepanjang Tahun 2020 

Dirangkum PortalLebak.com dari LiveScience, berikut beberapa penemuan luar angkasa di tahun 2020.

1. Gelombang radio dari dunia asing

Planet-planet di Tata Surya sejatinya memancarkan gelombang radio, bahkan Jupiter sebagai planet terbesar di susunan Tata Surya memiliki medan magnet yang sangat kuat dibanding planet lain disekitarnya, termasuk Bumi.

Untuk pertama kalinya ilmuwan mendeteksi emisi radio dari sebuah planet dari luar susunan Tata Surya atau dalam dunia astronomi biasa disebut "ekstrasurya" (bukan mengorbit Matahari).

Peneliti menduga bahwa emisi radio itu berasal dari Tau Boötes b, yaitu planet ekstrasurya yang berjarak 51 tahun cahaya dari Bumi.

Baca Juga: Menteri BUMN Minta PLN Kembangkan Kompor Listrik Disamping Buat Baterai Mobil

Baca Juga: Tubuh Anda Kegemukan, Hindari 3 Makanan Ini!

2. Gumpalan sinar-X meledak dari galaksi Bima Sakti

Juataan tahun yang lalu, sebuah ledakan di pusat galaksi Bima Sakti melontarkan materi berenergi di atas dan di bawah "piringan" galaksi. Materi itu masih terlihat bersinar dalam spektrum sinar gamma dalam dua gumpalan yang ditemukan pada 2010, yang juga dikenal sebagai Fermi Bubble (Gelembung Fermi).

Pada tahun 2020, para peneliti menemukan sepasang gumpalan lainnya di area yang sama, terlihat dalam spektrum sinar-X. Peneliti menamakan temuan baru ini dengan gelembung eROSITA.

Baca Juga: Masih Pandemi Covid-19, Ini Alternatif Aktivitas Liburan di Rumah Saja

3. Bumi kedatangan "Mini-moon" 

Bumi kedatangan "Mini-moon" pada Oktober 2020. Tak banyak yang tahu akan fenomena ini. Mini-moon merupakan objek langka, selain asteroid, yang mengitari Bumi dalam beberapa waktu sebelum akhirnya pergi meninggalkan Bumi.

Astronom menamakan objek temuan mereka ini sebagai 2020 SO. Objek ini merupakan pendorong roket Centaur yang ditinggalkan di luar angkasa oleh Surveyor 2 (robot milik NASA yang menjelajahi Bulan). Dan merupakan Mini-moon kedua yang ditemukan pada tahun 2020, setelah sebelumnya ada 2020 CD3 meninggalkan Bumi di awal 2020 lalu.

Baca Juga: Tractor SC Klub Sepak Bola Terpopuler di Asia, Persija Urutan Ketiga

4. Penemuan "lingkaran hantu"

Ilmuwan sering menemukan benda-benda seperti gumpalan kabur. Namun ORC (Odd Radio Circle) yang ditemukan pada 2020 adalah sesuatu yang istimewa. Gumpalan tersebut bukanlah sisa-sisa supernova atau efek optik yang dikenal sebagai cincin Einstein.

Ilmuwan berpendapat itu merupakan bagian dari "lubang cacing" (Worm-holes), tetapi tidak ada yang tahu pasti apa yang telah ditemukan mereka.

Baca Juga: Indonesia Negara Mitra Resmi Pertama Di Asia Tenggara Pada Eksibisi Global Hannover Messe

Baca Juga: Mulai 4 Januari 2021, Jembatan Ciujung Baru Rangkasbitung Ditutup, Ini Penejelasanya

5. Ada kehidupan di Venus

Venus, dari sisi ukuran dan gravitasi memang hampir mirip dengan Bumi. Tetapi Venus bukanlah tempat yang bersahabat untuk ditinggali, karena atmosfernya terdiri dari 96 persen CO2 dan suhu yang ekstrim.

Pada 2020, para ilmuwan menemukan gas fosfin. Di Bumi, gas fosfin diproduksi oleh bakteri yang hidup di lingkungan minim oksigen.

Dan bagi para astronom, gas fosfin adalah temuan awal atas dugaan adanya kehidupan di tempat lain di luar angkasa.

Oleh karena itu temuan gas fosfin di atmosfer Venus ini adalah indikasi awal adanya kehidupan di planet tersebut.***

Editor: Didin

Sumber: Wikipedia LiveScience


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah