Staf Twitter Banyak yang Eksodus, Kondisi ini Dipercepat Akibat Pertempuran Versus Elon Musk

- 26 Agustus 2022, 08:00 WIB
Logo aplikasi Twitter terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 22 Agustus 2022.
Logo aplikasi Twitter terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 22 Agustus 2022. /Foto: REUTERS/DADO RUVIC/

Jay Sullivan, manajer umum Twitter untuk produk konsumen dan pendapatan, memberikan rincian awal proyek baru untuk mempertimbangkan cara-cara yang memungkinkan pengguna memiliki kontrol lebih besar atas konten yang mereka lihat di Twitter.

Gagasan memberi pengguna lebih banyak kontrol membantu membentuk kerja Twitter pada moderasi konten, tetapi proyek baru akan menggabungkan filosofi ke dalam peta jalan produk, kata Sullivan.

Komite Kehakiman Senat AS akan menggelar sidang dengan Zatko pada 13 September, hari yang sama saat pemegang saham Twitter memilih apakah akan setujui kesepakatan dengan Musk.

Baca Juga: PM Malaysia Ismail Sabri Percaya Presiden Joko Widodo dan Jajarannya Bisa Selesaikan Masalah ASEAN

Kemudian pengacara untuk Twitter dan Musk menghadiri sidang di Wilmington, Delaware, untuk memutuskan apakah Twitter harus memberikan dokumen dan data yang dicari oleh Musk.

Termasuk untuk menantang perkiraan perusahaan tentang akun spam di platformnya. Pengacara Musk secara singkat menyebutkan tuduhan Zatko.

"Tuan Zatko mengatakan manajemen tidak berminat untuk mengukur bot," kata Alex Spiro, pengacara Musk, kepada hakim.

Baca Juga: Pemerintah Taiwan Tegang Dengan China, Ada Usulan Kenaikan Besar di Bidang Pertahanan

Hakim mengatakan pada akhir sidang hari Rabu dia akan mempertimbangkan argumen sebelum mengeluarkan keputusan.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x