Boeing Hentikan Pengiriman 737 MAX Karena Masalah Kelistrikan

- 29 April 2021, 08:00 WIB
Dokumentasi sebuah pesawat Boeing 737 MAX 8, terparkir hangar selama media tour Boeing 737 MAX di pabrik Boeing, di Renton, Washington (08/12/2015).
Dokumentasi sebuah pesawat Boeing 737 MAX 8, terparkir hangar selama media tour Boeing 737 MAX di pabrik Boeing, di Renton, Washington (08/12/2015). /Foto: REUTERS/Matt McKnight/

Tetapi Calhoun mengungkapkan, dia tidak dapat memprediksi kapan masalah grounding listrik 737 MAX akan diselesaikan.

Hal ini mengakibatkan kerugian berlipat ganda bagi Boeing, di tengah kekhawatiran pemulihan perjalanan internasional yang belum pasti, melihat dampak pandemi dan ketegangan antara Washington dan Beijing.

Baca Juga: Duka ABK KRI Nanggala 402, Duka Masyarakat Indonesia dan Dunia

Dia juga mengatakan Boeing mengharapkan China untuk mencabut pesanan yang sudah dilakukan pada 737 MAX, di paruh kedua tahun 2021.

Boeing telah mengirimkan lebih dari 85 pesawat jet Boeing 737 MAX, sejak diizinkan oleh sebagian besar regulator untuk masuk kembali layanan akhir tahun 2020 lalu, setelah dua kecelakaan fatal, yang menguras pendapatan dan arus kas Boeing.

Manajemen Boeing mengatakan masih berharap untuk mengirimkan setengah dari 400 jet MAX hingga persediaan pada akhir 2021, agar pengembalian arus kas positif pada 2022.

Baca Juga: Sah, Ustadz Abdul Somad UAS Nikahi Gadis 19 Tahun Asal Jombang Jawa Timur

Tetapi masalah grounding listrik baru yang ditemukan pada beberapa model jet awal bulan ini telah membayangi rencana Boeing yang baru, untuk meningkatkan produksi 737 MAX menjadi 31 pesawat per bulan pada awal 2022.

Maskapai telah menarik lusinan 737 MAX jet dari layanan, menunggu perbaikan. Calhoun, ditanya tentang kekhawatiran atas jatuhnya pangsa pasar Boeing di pasar pesawat berbadan sempit terhadap saingan asal Eropa Airbus SE.

"Saya ingin membagi pasar itu," paparnya.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah