Selain itu juga dibahas mengenai rencana Indonesia membuat pabrik baterai kendaraan listrik dalam negeri dan pengembangan teknologi baterai terbesar di dunia.
Volvo mengajukan kesiapannya memenuhi kebutuhan pemerintah Indonesia dalam mencapai hal tersebut.
Baca Juga: Dirlantas Polda Banten Analisa dan Evaluasi Jumlah Laka Lantas, Minggu Keempat Menurun
"Volvo akan pertimbangkan peluang bisnis penggunaan teknologi berbasis listrik. Selain itu, Volvo juga siap memfasilitasi kebutuhan untuk penuhi teknologi transisi, seperti diesel bersih dan hybrid," ujar Senior Vice President Volvo Group, Lindström.
Dubes RI sampaikan apresiasi atas rencana relokasi bisnis dari negara kawasan ke Indonesia dan pelaksanaan program pendidikan vokasi bagi mahasiswa Indonesia.
"SKF siap untuk kembangkan sayap bisnis di Indonesia dan melakukan investasi untuk tingkatan kapasitas SDM Indonesia," ujar CEO Gustafson.
Baca Juga: Bandara Ditutup Karena Letusan Gunung Berapi Cumbre Vieja di La Palma Meningkat
Sampai saat ini, terdapat lebih dari 100 perusahaan yang berasal atau memiliki keterkaitan dengan Swedia yang hadir di Indonesia. Bahkan, beberapa perusahaan tersebut telah lama hadir, seperti Ericsson sejak tahun 1907, Volvo sejak tahun 1975 dan SKF sejak tahun 1986.***