Presiden Jokowi: Kebut perkuatan industri biodiesel, jaga ketahanan energi nasional

- 21 Oktober 2021, 22:15 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau pabrik biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya, di Tanah Bumbu, Kalsel, Kamis (21/10/2021).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau pabrik biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya, di Tanah Bumbu, Kalsel, Kamis (21/10/2021). /Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr/

PORTAL LEBAK - Pemerintah menilai perkuatan industri biodiesel, merupakan pilihan yang sangat strategis dalam ketahanan energi nasional.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan hal ini, saat meresmikan pabrik biodiesel PT Jhonlin Agro Raya, di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis 21 Oktober 2021.

Hadir bersama Presiden Jokowi, dalam peresmian ini, yakni; Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca Juga: Rekayasa Energi Matahari Diperlukan Untuk Lawan Pemanasan Global

Termasuk di dalamnya Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar, dan jajaran pemprov Kalsel.

Menurut Presiden Jokowi selain ketahanan energi nasional, biodiesel mampu menekan besarnya defisit neraca perdagangan akibat impor solar.

“Kalau kita bisa memproduksi sendiri biodiesel di sini dijadikan campuran menjadi solar, impor kita juga akan turun drastis," nilai Presiden Jokowi.

Baca Juga: Harga Minyak Stabil, Ditengah Melonjaknya Kasus Covid-19 di Dunia

"Ini catatan saya di tahun 2020 menghemat devisa Rp38 triliun, di tahun 2021 diperkirakan akan menghemat devisa Rp56 triliun,” tambahnya.

Kepala negara juga menekankan pentingnya hilirisasi dan industrialisasi kelapa sawit di tanah air, karena potensinya yang sangat besar.

Potensi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia, menurut Jokowi, mencapai 52 juta ton per tahun, yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Baca Juga: Ribuan Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Sergai Akibat Curah Hujan Tinggi dan Tanggul Jebol

“Hilirisasi, industrialisasi minyak sawit harus dilakukan dan harus kita paksa untuk dilakukan,” pungkasnya, seperti PortalLebak.com lansir dari setkab.go.id.

Pembangunan pabrik biodiesel dinilai dan diyakini akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan yang luas.

Sekaligus, menjaga stabilitas harga CPO dan meningkatkan kualitas lingkungan melalui kontribusi pengurangan emisi gas rumah kaca.

Baca Juga: Pertempuran Pamungkas Acara KPop 'Street Woman Fighter': Ini 4 Calon yang Bersaing Raih Gelar Ultimate

Jokowi mengingatkan pentingnya komitmen dipegang teguh untuk meninggalkan energi fosil dan beralih ke energi baru terbarukan.

“Tahun 2021 ditargetkan kita mampu memproduksi dan menyalurkan 9,2 juta kiloliter. Tahun depan bisa meningkat lebih tinggi lagi,” kata Presiden.

Selain itu, Presiden Jokowi mengapresiasi PT Jhonlin Group yang telah membangun pabrik biodiesel dalam rangka industrialisasi CPO ke biodiesel.

Baca Juga: Pengungsi: Semburan lava Gunung Cumbre Vieja tidak berhenti setelah sebulan meletus

Produksi ini memberikan nilai tambah yang lebih besar dan menciptakan produk-produk turunan dari CPO di tanah air.

“Kita berharap nantinya ada perusahaan-perusahaan lain yang mulai menghilirisasikan, mengindustrialisasikan CPO-nya," harapnya.

"Industrialisasi baik menjadi minyak goreng, jadi kosmetik atau menjadi barang setengah jadi dan barang jadi lainnya,” papar Jokowi.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x