Kebijakan Hilirisasi Industri Buat Nilai Ekspor Turunan Nikel Meningkat Pesat, Indonesia Peringkat 1 Dunia

- 30 Desember 2021, 15:36 WIB
ilustrasi pengolahan bijih nikel di smelter
ilustrasi pengolahan bijih nikel di smelter /Dok. Pikiran Rakyat

Kebijakan hilirisasi industri di dalam negeri terus didorong untuk mengurangi penjualan bahan mentah nikel ke luar Indonesia.

Indonesia diketahui memiliki cadangan nikel terbesar di dunia yang mencapai 21 juta ton atau 24 persen dari total cadangan dunia.

Baca Juga: Aktor Bollywood Salman Khan Digigit Ular yang Diperlakukannya dengan Penuh Cinta

Produksi nikel dalam negeri mencapai 781 ribu ton pada tahun 2020 dari seluruh pabrik smelter yang beroperasi di Indonesia.

Kementerian Perekonomian Indonesia mencatat nilai ekspor produk turunan nikel, seperti feronikel meningkat pesat dari tahun ke tahun.

Pada 2020 saja ekspor feronikel mencapai 4,7 miliar Dolar Amerika Serikat. Dan tahun ini, catatan Kemenko Ekonomi periode Januari-Oktober 2021, ekspor feronikel mencapai 5,6 miliar Dolar AS.

Baca Juga: Badan Perwakilan Anggota BPA AJB Bumiputera 1912 Terpilih, Pencairan Polis Diharapkan Terwujud

Dengan pencapaian tersebut, Indonesia saat ini menempati peringkat nomor satu dunia pengekspor turunan nikel dengan total nilai 1,63 miliar Dolar AS, rilis World Top Export tahun 2020.

Sementara pabrik smelter pengolahan bahan baku nikel seperti stainless steel slab, stainless billet dan stainless steel coil, membuat Indonesia menempatkan Indonesia pada peringkat 4 dengan jumlah produksi terbanyak di dunia.***

Halaman:

Editor: Jefry Agustinus Alexander B


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x