Sebelumnya, pemerintah mengalokasikan Rp502,4 triliun agar menerapkan subsidi di harga BBM.
Asumsi volume konsumsi untuk solar sebanyak 15 juta kiloliter serta Pertalite 23 juta kiloliter sampai akhir tahun 2022.
Data pemerintah menunjukkan, konsumsi masyarakat makin naik di tengah harga ICP yang tergerek naik.
Prediksi volume konsumsi BBM jenis solar sampai akhir tahun mencapai 17 juta kiloliter, sedangkan Pertalite 29 juta kiloliter.
Baca Juga: Ikatan Cinta 9 September 2022: Dimulailah, Keseruan Interaksi Aldebaran Versus Andin
Akibatnya, pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah sangat berat jika harus menambah alokasi subsidi energi, dari Rp502,4 triliun jadi hampir Rp700 triliun.
"Itu bisa tembus Rp700 triliun (subsidi dari pemerintah-Red)," pungkas Menteri ESDM Arifin Taslim.
Namun pemerintah masih menopang daya beli masyarakat lewat alokasi anggaran yang sebelumnya subsidi energi Rp24,17 triliun diubah menjadi bantuan sosial.***