Pertamina dan Mubadala, POSCO INTERNATIONAL, Japex dan Jogmec Sepakat Kembangkan Energi Baru Terbarukan

- 25 Juli 2023, 20:34 WIB
Direktur Utama Pertamina Persero Nicke Widyawati dan Direktur Utama Mubadala Energi Mansoor Mohamed Al Hamed, tanda tangani MoU Pengembangan Energi Rendah Karbon, Selasa, 25 Juli 2023.
Direktur Utama Pertamina Persero Nicke Widyawati dan Direktur Utama Mubadala Energi Mansoor Mohamed Al Hamed, tanda tangani MoU Pengembangan Energi Rendah Karbon, Selasa, 25 Juli 2023. /Foto: Portal Lebak/Dwi Christianto/

PORTAL LEBAK - Pertamina terus mendukung komitmen produksi energi dan pengembangan energi baru dan terbarukan untuk mendukung ketahanan dan swasembada energi nasional.

Pertamin ampun bekerja sama dalam Converence and Exebition (Convex) Indonesian Petroleum Assotiation (IPA), Pertamina telah menandatangani kesepakatan untuk membahas, mengeksplorasi dan berpotensi terlibat dalam inisiatif transisi energi dengan mitra seperti Mubadala, POSCO INTERNATIONAL, Japex dan Jogmec.

Pertamina dan mitranya berencana untuk menjajaki peluang kerjasama dalam penelitian, pengembangan dan implementasi teknologi produksi rendah karbon.

Baca Juga: Anggota DPR Dukung Pembuatan Zona Penyangga Hijau dan Biru di Depo Pertamina Plumpang

Khususnya dalam pengembangan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon/carbon capture, pemanfaatan dan penyimpanan (CCS/CCUS),

Termasuk pengembangan teknologi hidrogen/amonia biru, energi baru dan terbarukan (EBT) dan peluang kerjasama terkait lainnya di Indonesia.

“Sebagai motor penggerak, Pertamina memiliki tanggung jawab penting untuk mencapai komitmen Net Zero Emission (NZE)," kata Dirut Pertamina Nicke Widyawati, Selasa, 25 Juli 2023.

Baca Juga: DVI Polri mengidentifikasi lima jenazah korban kebakaran gudang Pertamina

"Sektor energi diproyeksikan menjadi penghasil emisi terbesar di Indonesia pada tahun 2030 dan juga diharapkan dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan, tepat setelah sektor kehutanan dan sektor penggunaan lahan lainnya.” ujarnya.

Nicke menyatakan sebagai perusahaan energi nasional dan salah satu BUMN terbesar di Indonesia, Pertamina siap untuk terus berperan penting dalam transisi energi dan penurunan emisi di sektor energi Indonesia.

Pertamina juga mendukung upaya pemerintah untuk mencapai target NZE Indonesia pada tahun 2060 atau sebelumnya.

Baca Juga: Kapolri: Investigasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Terus Dilakukan Jajaran Polri

Indonesia akan memainkan peran penting dalam mengurangi emisi karbon tidak hanya di Asia tetapi juga secara global. Saat ini emisi per kapita Indonesia masih di bawah rata-rata emisi CO2 per kapita dunia (kurang dari 3 ton per kapita).

Indonesia kini memiliki potensi sebagai klaster integrasi end-to-end untuk CCUS dan memperkenalkan inovasi sebagai penyedia energi hijau di klaster tersebut.

Berdasarkan berbagai penelitian, potensi kapasitas penyimpanan karbon dioksida mencapai 80-400 gigaton karbon dioksida di waduk yang dikeringkan dan air asin.

Baca Juga: Persija Jakarta dan Selangor FA Tertarik Ciptakan Peluang Kerja Sama karena Faktor Bambang Pamungkas

Berkat kapasitas penyimpanan karbon yang sangat besar ini, proyek pengurangan emisi karbon Indonesia juga akan berkontribusi secara signifikan untuk mengurangi emisi global.

Proposisi unik lainnya adalah hutan hujan tropis, rawa, dan hutan bakau terbesar, yang dapat menyimpan hingga sekitar 300 miliar ton karbon dioksida, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan potensi tertinggi kedua untuk solusi berbasis alam untuk masalah emisi.

Terakhir, kelimpahan energi baru dan terbarukan dengan potensi menghasilkan sekitar 3.600 GW di Indonesia juga akan menjadi pendorong pengurangan CO2 global dan akan berasal dari berbagai sumber termasuk panas bumi (~24 GW); Angin (~155 GW), Surya (~3300 GW), Bioenergi (~57 GW), Hidro (~95 GW) dan Kelautan (~60 GW).

Baca Juga: Pelayanan PDAM Lebak buruk, Ketua HMI Lebak Ratu Nisya: Copot Saja Direktur Utamanya

Nicke menambahkan, kolaborasi dengan para mitra ini diperlukan untuk menjawab tantangan transisi energi, terutama dalam penguasaan teknologi dan keuangan.

“Mengingat urgensi situasinya, kami membutuhkan visi dan komitmen yang lebih besar untuk upaya inovatif, inklusif, dan kolaboratif, dan kami membutuhkannya sekarang,” kata Nicke.

Sebagai leader dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen untuk mendukung tujuan net-zero emission pada tahun 2060 dengan terus mendukung program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Baca Juga: Ditanya Terkait Kasus Korupsi CPO, Menko Perekonomian Airlangga Hartato Jawab 46 Pertanyaan di Kejaksaan Agung

Seluruh langkah tersebut sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh area dan fungsi bisnis Pertamina.*** 

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x