Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Produksi Minyak dan Gas Dibarengi Pengurangan Emisi Kabon

- 21 September 2023, 21:08 WIB
Staf Ahli Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Haruni Kirisnawati.
Staf Ahli Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Haruni Kirisnawati. /Foto: Handout/Humas SKK Migas/

Cara lainnya adalah dengan menciptakan mekanisme perdagangan karbon yang rencananya akan diterapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 September 2023.

Pertukaran karbon
Dalam pertukaran karbon, perdagangan karbon dapat dilakukan, dimana karbon yang ditangkap dan disimpan akan dipertukarkan.

Baca Juga: Dua Kemenangan di Kualifikasi Euro 2024 Tak Ubah Peringkat De Oranje di Ranking FIFA Terbaru

Menurut Haruni, untuk mewujudkan proyek besar ini, banyak kementerian, organisasi, dan peneliti yang berkolaborasi. Sebab kegiatan ini tidak hanya menangkap, menyimpan, dan menjual karbon saja, namun juga memperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat.

“Penerapan CCS masih menghadapi banyak ketidakpastian, terutama terkait biaya penangkapan dan kompresi CO2," kata Haruni.

"Selain tantangan teknis dan ekonomi, dalam jangka panjang terdapat permasalahan lain seperti HSE. Oleh karena itu, kami berharap para pelaku usaha membantu mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi," ujarnya.

Baca Juga: Pelatih Sepak Bola Junior dan Pelaku Pedofil Berantai Terkenal di Inggris Meninggal dalam Penjara Littlehey

Untuk mengantisipasi dampak jangka panjang tersebut, Haruni berharap penerapan kegiatan CCS di industri hulu migas akan lebih mengutamakan pemanfaatan hutan yang terdegradasi dibandingkan hutan yang sehat.

“Meskipun industri migas merupakan andalan perekonomian, industri ini juga mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengurangi emisi karbon,” kata Haruni.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah