"Tetapi keduanya justru satu-satunya yang tidak membayar biaya penggunaan jaringan, padahal penyedia konten lain seperti Amazon, Apple dan Facebook membayar," ungkap SK kepada Reuters yang dilansir PortalLebak.com.
"Lalu lintas data Netflix yang ditangani oleh SK melonjak 24 kali lipat, dari Mei 2018 menjadi 1,2 triliun bit data yang diproses per detik pada September 2021," kata SK.
Baca Juga: PON XX resmi dibuka Presiden Jokowi: 'Bangkit dan menang menuju masa depan'
Lonjakan jaringan internet ini berdasarkan kesuksesan beberapa produksi Netflix dari Korea termasuk "Squid Game" dan "D.P."
SK Broadband mengatakan telah mengajukan gugatan terhadap Netflix untuk membayar penggunaan jaringan SK.
Sejak Netflix mulai menggunakan jalur khusus SK mulai tahun 2018 untuk mengirimkan konten video definisi tinggi.
Seiring waktu, jumlah data yang digunakan semakin besar kepada pemirsa di Korea, dari server di Jepang dan Hongkong.
Tahun lalu, Netflix telah mengajukan gugatannya sendiri tentang apakah ia memiliki kewajiban untuk membayar SK untuk penggunaan jaringan.
Manajemen Netlfix beralasan tugas Netflix berakhir setelah usai membuat konten dan membiarkannya dapat diakses publik.