BMKG: Gempa Banten, Kecil Kemungkinan Menimbulkan Tsunami

- 26 Februari 2024, 06:44 WIB
Peta lokasi gempa di Samudera Hindia Selatan, Banten, pada Minggu (25/2/2024).
Peta lokasi gempa di Samudera Hindia Selatan, Banten, pada Minggu (25/2/2024). /ANTARA/BMKG/

PORTAL LEBAK - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa selatan Samudera Hindia di Banten, kecil kemungkinannya memicu tsunami.

“Hasil pemodelan menunjukkan kecil kemungkinan gempa ini memicu tsunami,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Sebelumnya, gempa tektonik berkekuatan 5,7 SR terjadi di kawasan selatan Samudera Hindia, Banten, Minggu sekitar pukul 20.07 WIB.

Baca Juga: Ternyata: Indonesia Negara Paling Banyak Dilanda Gempa, Urutan Kedua di Dunia

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini telah memperbarui parameter dengan intensitas M5,7. Pusat gempa terletak pada koordinat 7,63° Lintang Selatan dan 105,74° Bujur Timur atau tepatnya di laut, 96 km barat daya Bayah, Banten, pada kedalaman 43 km.

Daryono mengatakan, dengan memperhatikan letak episenter dan kedalaman episenter, gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng India-Australia ke bawah lempeng Eurasia selatan Banten.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa mempunyai mekanisme gerak ke atas (sesar dorong) yang mencerminkan gempa berkekuatan sangat besar, ujarnya.

Baca Juga: Gempa Magnitudo M 5,9 Guncang Bayah Lebak Banten, Dirasakan Sampai Sukabumi

Gempa ini, kata Daryono, berdampak dan dirasakan di wilayah Surade dengan intensitas IV MMI (siang hari banyak yang di dalam rumah yang merasakan, di luar banyak orang, keramik pecah, jendela/pintu bergetar, dan suara gemeretak, dinding mengeluarkan suara).

Kemudian, di kawasan Pelabuhan Ratu, Bayah, Malimping, Garut, dengan skala intensitas III MMI (getaran cukup terasa di dalam rumah. Getaran terasa seperti ada truk yang lewat).

Kemudian di wilayah Bandung, Cilacap, Panimbang dan Cigelis dengan skala intensitas II-III MMI (getaran terasa nyata di dalam rumah.
Getaran terasa seperti truk menyalip).

Baca Juga: Hujan Deras, Sejumlah Kawasan di Kota Solo Terendam Air Setinggi 50 Sentimeter

"Daerah Serang dan Lembang mempunyai skala intensitas II MMI (banyak masyarakat yang merasakan getaran, sedikit goyangan benda gantung).
Hingga pukul 20.30 WIB, hasil pemantauan BMKG tidak menunjukkan adanya gempa susulan," ujarnya.

BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dibuktikan faktanya. Selanjutnya, hindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan yang Anda tempati cukup tahan gempa atau tidak mengalami kerusakan akibat getaran seismik yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum pulang ke rumah,” paparnya.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x