Network
PORTAL LEBAK - Seorang idola KPop T.O.P BIGBANG ingin jujur kepada penggemar tentang segala hal dalam hidupnya, termasuk kesehatan mentalnya.
T.O.P baru-baru ini melakukan wawancara dengan Prestige Online, dan idola tersebut membahas masa lalu, sekarang, dan masa depannya di industri KPop.
Dia juga ungkapkan beberapa kenyataan pahit menjadi seorang idola. T.O.P menjelaskan sejak masih muda, dia depresi, tetapi seni memberinya bentuk pelarian.
Baca Juga: Dita Karang Anggota 'Secret Number' Idol KPop Asal Indonesia, Asal Hobby dan Kesukaannya
"Sejak kecil saya menderita depresi, tetapi dengan melihat hal-hal yang indah, terutama seni, saya merasa santai, saya merasa lega," ujar T.O.P.
"Aku terlahir untuk sedih. Saya merasa ekstra sensitif dibandingkan dengan anak-anak lain sejak saya masih muda," paparnya.
T.O.P merasakan dan menghabiskan lebih banyak waktu dan usaha untuk mengatasi masalah mentalnya, menghabiskan waktu dengan seni.
Grup YG Entertainment BIGBANG, dikutip PortalLebak.com dari Koreaboo, telah membuat gelombang di K-Pop sejak debut mereka pada tahun 2006.
Mereka telah menjadi pengaruh konstan untuk idola dan penggemar di seluruh dunia dengan musik dan sikap mereka terhadap kehidupan selama bertahun-tahun.
Namun, dengan ketenaran meroket dan di industri yang harapkan kesempurnaan, para anggota membuka diri tentang kesulitan menjadi seorang idola.
Satu orang yang telah vokal tentang kesulitan ini baru-baru ini adalah anggota T.O.P. Idola itu menghilang dari mata publik lima tahun lalu.
Setelah pengumuman bahwa BIGBANG akan membuat comeback mereka tahun ini, idola tersebut menjadi terbuka soal kehidupannya di K-Pop, termasuk sisi gelapnya.
Dia juga berbicara tentang masa yang sangat kelam dalam hidupnya yang hampir mengubah hidupnya selamanya.
Baca Juga: Selain Indra Kenz, Penyidik Polisi Akan Seret Pelaku Penipuan Lain di Kasus Binomo
Kembali pada tahun 2017, T.O.P resmi didakwa dengan penggunaan ganja secara ilegal di negara yang masih sangat ketat tentang narkoba dan penggunaannya.
Pada saat itu, itu adalah salah satu berita terbesar di Korea, dan T.O.P menggambarkannya sebagai “Momen terburuk” dalam hidupnya.
Namun, dampak dari skandal itu paling berdampak pada T.O.P, dan dia mengungkapkan sejauh mana hal itu memengaruhi kesehatan mentalnya dan bahkan menyebabkan upayanya untuk mati dengan bunuh diri.
Baca Juga: Bambang Susantono Dilantik Sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara IKN, Ini Profilnya
"Ini adalah pertama kalinya saya mengatakan ini di depan umum, tetapi saya mencoba untuk mati dengan bunuh diri sekitar lima tahun yang lalu," ungkap T.O.P.
"Saya menyadari betapa banyak kenangan menyakitkan yang saya berikan ke orang-orang di sekitar, keluarga saya, dan penggemar di luar sana," katanya.
Itu adalah peristiwa yang memengaruhi T.O.P selama bertahun-tahun dan juga membuatnya berpikir untuk berhenti bermusik.
Baca Juga: Hadir di Dies Natalis ke-46 UNS, Presiden Jokowi: UNS Harus Lincah dan Terus Berkembang
T.O.P juga membahas bagaimana di Korea, tingkat bunuh diri di negara tersebut adalah yang tertinggi di OECD (Organization for Economic Co-operation and Development).
Namun sayangnya, membicarakan soal pencobaan bunuh diri, masih merupakan topik yang tabu dalam masyarakat tradisional.
Setelah idola seperti T.O.P dan lainnya berbicara tentang keseriusan kesehatan mental, ini menjadi topik yang lebih banyak dibahas, khususnya di dunia KPop.
Baca Juga: Warga Tohoku Peringati 11 Tahun Gempa Bumi dan Tsunami dengan Berdoa Bersama Pukul 2.46 Siang
Disclaimer: Artikel ini memuat deskripsi tentang bunuh diri atau menyakiti diri sendiri yang mungkin mengganggu beberapa pembaca.***
