Pemerintah Inggris Ajak CureVac Kembangkan Vaksin Tangkal Corona Varian Baru

7 Februari 2021, 12:52 WIB
CureVac /Foto: Twitter/@CureVacRNA/

PORTAL LEBAK - Di tengah kekhawatiran adanya mutasi virus corona varian baru, Pemerintah Inggris mengajak perusahaan biofarmasi di Jerman, CureVac untuk mengembangkan obat baru memberantas Covid-19. Hal ini diumumkan dalam keterangan pers CureVac.

CureVac saat ini sedang mengembangkan obat baru transformatif berbasis messenger ribonucleic acid (mRNA), dan bersama GlaxoSmithKline (GSK), perusahaan farmasi asal Inggris, coba mengembangkan dan memproduksi kandidat vaksin virus Corona varian baru di Inggris.

Kolaborasi penelitian dan pengembangan yang dilakukan perusahaan farmasi kedua negara ini memanfaatkan sumber daya dan teknologi CureVac, didukung dengan informasi dari pengalaman ilmiah Satuan Tugas Vaksin Pemerintah Inggris (VTF) dan pakar dari Inggris, akan membantu pembuatan vaksin untuk menangkal Covid-19 jenis baru.

Baca Juga: Memeras dan Aniya Supir Truk, Para Preman Ini Ditangkap Reskrim Polsek Sunggal

Baca Juga: [Hoax atau Fakta] Sekda Pandeglang, Sebar Pesan WA Diduga Penipuan

CureVac dengan percaya diri merespon permintaan pemerintah Inggris untuk bersama-sama memerangi Covid-19 varian baru di Inggris.

"kami yakin dapat dengan cepat menyesuaikan teknologi mRNA kami untuk merespons varian saat ini dan yang baru muncul. Kami memiliki harapan yang tinggi dari kolaborasi ini, di mana kami akan mengembangkan vaksin dengan upaya bersama kami," tulis CureVac.

Sementara Pemerintah Inggris melalui Ketua VTF, dr. Clive Dix mengatakan, dengan kerja sama tersebut pemerintah Inggris semakin lebih siap menghadapi Covid-19.

"Dengan perjanjian hari ini, kami ingin memastikan bahwa Inggris siap menghadapi varian virus baru. Tidak seperti vaksin tradisional, vaksin mRNA dapat diadaptasi dengan cepat dan mudah agar efektif melawan varian virus baru," kata dr Clive Dix.

Baca Juga: Danrem 091/ASN Tegaskan Penertiban Protokol Covid-19 di Kaltim, Dari Tingkat RT Hingga Desa

Baca Juga: Spesies Baru Bunglon Mungil Kembali Ditemukan, Brookesia Nana Jadi Reptil Terkecil di Dunia!

Selain itu Pemerintah Inggris juga mengajak CureVac untuk menyelidiki dan mengidentifikasi kemungkinan virus varian baru lainnya dan mengembangkan vaksin untuk virus yang ditemukan.

"Kami terus memantau virus sehingga kami dapat mengidentifikasi varian baru yang signifikan sesegera mungkin. Oleh karena itu, berdasarkan perjanjian ini, CureVac dan pemerintah Inggris akan menyelidiki beberapa varian virus dan mengembangkan beberapa kandidat vaksin terhadap varian terpilih ini," lanjut Clive.

Di Inggris, uji klinis sedang dilakukan untuk mendapatkan persetujuan darurat atau persetujuan bersyarat untuk kandidat vaksin yang dipilih terhadap varian virus yang paling berbahaya. CureVac juga akan mentransfer teknologinya ke satuan tugas untuk pembuatan vaksin hasil kolaborasi untuk penggunaan klinis dan komersial.

Baca Juga: Presiden Jokowi Terima 7 Surat Kepercayaan LBBP di Jakarta, Ini Kesan Beberapa Dubes Kepada Presiden

Baca Juga: Persiapan ITDC Menghadapi MotoGP Musim 2021, Sejumlah Fasilitas Ditingkatkan Termasuk Rumah Warga

Kandidat vaksin yang dikembangkan CureVac ini dinamakan CVnCoV, yang didukung oleh Bayer, salah satu perusahaan farmasi terkenal di dunia asal Jerman. Dan belum diketahui apakah pengembangan vaksin bersama GSK juga akan dibantu Bayer atau tidak.

Berdasarkan perjanjian, dan tunduk pada persetujuan peraturan, 50 juta dosis vaksin varian virus akan dikirim ke Inggris, dengan beberapa produksi diperkirakan akan dilakukan di Inggris.

Di bawah ketentuan perjanjian tersebut, kedua belah pihak percaya bahwa akan ada kapasitas yang cukup bagi Inggris untuk secara cepat memproduksi vaksin virus varian baru dalam jumlah besar jika diperlukan selama tiga tahun ke depan. CureVac juga bermaksud menggunakan jaringannya yang luas untuk menghasilkan kandidat vaksin melawan varian virus lainnya untuk kebutuhan global.***

 

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler