PORTAL LEBAK - Mutasi baru alias varian baru virus Corona saat ini sedang ramai diperbincangkan masyarakat, karena telah menyebar cepat ke beberapa negara di dunia.
Banyak orang yang berpikir, Covid-19 saat ini belum sepenuhnya selesai ditangani para petugas kesehatan dan otoritas kesehatan pemerintah, mengapa sudah ada virus baru yang ditemukan oleh para ilmuwan mikrobiologis?
Oleh karena sifat virus yang akan bermutasi sepanjang waktu, para ilmuwan khawatir akan ada beberapa mutasi baru yang akan kebal terhadap vaksin yang telah dibuat saat ini karena pembuatannya diuji kepada virus sebelum dia bermutasi.
Baca Juga: Kok Bisa, Apple dan Hyundai Sinergi? Ini Hasil Duet Keduanya
Baca Juga: Yuk Tonton, Ini Sederet Drama dan Film Korea di Tahun 2021
Seperti varian baru Corona di Afrika Selatan, yang dikenal sebagai 501.V2, serta varian lain yang ditemukan di Inggris yang dikenal sebagi B.1.1.7.
Kedua varian baru virus Corona tersebut tampak lebih jahat karena penularannya yang sangat cepat dari virus Corona yang ditemukan sebelumnya. Para ahli berpendapat mungkin karena keduanya memliki mutasi yang sama pada "protein lonjakan" yang biasa disebut Peplomer, yang digunakan virus untuk menyerang sel manusia.
Untuk mengetahui bagaimana mutasi dapat mempengaruhi vaksin, para peneliti membandingkan bagaimana cara virus dengan mutasi baru ini melawan vaksin.
Baca Juga: Penyeludupan Hampir Sejuta Benih Lobster Digagalkan, Ini Datanya