Ini Fakta Terbaru Tentang Virus Korona di Dunia

22 Maret 2021, 18:48 WIB
Seorang tenaga kesehatan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) mengambil contoh swab Antigen, di sebuah auditorium, di Ahmedabad, India, 20 Maret 2021. /Foto: REUTERS/AMIT DAVE/

PORTAL LEBAK - Data uji coba baru vaksin AstraZeneca menguatkan penggunaannya. Data ini dilansir pada Senin 22 Maret 2021, setelah data dari uji coba secara masif menunjukkan vaksi tersebut aman dan efektif.

Hal ini berpotensi membuka jalan bagi otorisasi darurat di Amerika Serikat ketika negara-negara di Asia mempercepat program vaksinasi.

Uji coba di Amerika Serikat, Chili, dan Peru menunjukkan vaksin AstraZeneca 79% efektif mencegah gejala Covid-19. Data ini dapat meningkatkan kepercayaan pada produk vaksin AstraZeneca, setelah banyak keraguan atas data kemanjuran, penerapan dosis, dan kemungkinan efek sampingnya.

Baca Juga: Vanksin AstraZeneca Siap Diberikan Kepada Santri di Jawa Timur

Baca Juga: Jadwal Pelayanan di Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di Gelora Bung Karno

Sebelumnya, banyak negara Eropa menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca awal bulan Maret 2021. Ini setelah beberapa laporan terkait dengan pembekuan darah, namun sejak itu penyuntikan tetap berlanjut setelah regulator regional vaksin menyatakan aman.

India melaporkan kenaikan harian terburuk dalam Covid-19

Seperti PortalLebak.com kutip dari Reuteres, 22 Maret 2021, India melaporkan kasus Covid-19 terbanyak dan kematian dalam beberapa bulan pada hari Senin ini, pada periode pertama dimulainya isolsi nasional.

Pihak berwenang memberlakukan kembali beberapa pembatasan ketat untuk memperlambat penyebaran virus, terutama di negara bagian barat Maharashtra, yang menyumbang hampir dua pertiga dari 46.951 infeksi baru dan mayoritas dari 212 kematian.

Baca Juga: Kirim Surat Terbuka, Pelaku Industri Film dan Musik Minta Dukungan Presiden

Baca Juga: Kakak J-Hope BTS Resmi Masuk CUBE Entertainment

Beberapa rumah sakit di negara bagian yang paling parah terkena dampak mulai kekurangan tempat tidur. Dengan kenaikan kasus terbesar sejak awal November 2020, total korban di India telah melampaui 11,65 juta orang, tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil.

Filipina melaporkan rekor peningkatan kasus

Filipina pada hari Senin 22 Maret 2021, melaporkan rekor kenaikan harian 8.019 infeksi. Pihak berwenang pun menerapkan pembatasan lebih ketat di wilayah ibu kota yang padat. Kapasitas rumah sakit bahkan mendekati tingkat kritis di beberapa daerah.

Kementerian kesehatan Filipinan menyatakan total kasus yang dikonfirmasi telah mencapai 671.792, sementara kematian meningkat empat menjadi 12.972. Ini adalah ketiga kalinya Filipina membukukan rekor tertinggi baru, dalam kasus harian dalam empat hari terakhir.

Baca Juga: Kunjungan Kapolri ke Mabes TNI AL, Kapolri dan KSAL Sepakat Tingkatkan Kerjasama Keamanan Perairan Laut

Baca Juga: Biaya Pembangunan Jembatan Kecil Menuju Tambak Sebesar Rp200 Juta, Kades: Pakai Paku Bumi

Vaksinasi Gencar, Prancis Klaim akan kembali ke kehidupan normal 

Kepala vaksinasi Prancis Alain Fischer mengatakan pada hari Senin, bahwa dia berharap Prancis kembali ke kondisi kehidupan "normal" pada musim panas atau musim gugur, berkat percepatan kampanye vaksinasi.

Fischer juga mengatakan kepada BFM Television bahwa tentara akan terlibat dalam rencana untuk mempercepat kampanye vaksinasi. Prancis juga masih dapat mempertahankan target vaksinasi meskipun ada kemunduran pada vaksin AstraZeneca.

"Perlu waktu agar hidup kembali normal. Untuk orang yang paling rentan, kita seharusnya tidak jauh dari target pada bulan Mei. Untuk kembali normal ini adalah Musim Panas-Musim Gugur," katanya.

Baca Juga: Perihal Irwansyah Meninggal Dunia, Suami Zaskia Sungkar Tepis Isu dan Jelaskan Ini

Baca Juga: Tim Indonesia Gagal Tampil di All England 2021, Netizen Buat Gerakan di Dunia Maya

Vaksin yang dikembangkan Thailand memulai uji coba pada manusia

Thailand memulai uji coba pada manusia pada hari Senin, dari vaksin virus korona yang dikembangkan di dalam negeri. Otoritas kesehatan setempat berharap menyebarkannya tahun depan, yang dapat memberi negara Gajah putih kebebasan dengan kebijakan vaksinasi lebih bebas.

Upaya vaksinasi Thailand menargetkan inokulasi setengah dari populasi orang dewasa pada akhir tahun 2021, menggunakan 61 juta dosis vaksin AstraZeneca, yang akan diproduksi secara lokal mulai Juni mendatang.

Dosis vaksin yang akan disuntikkan, berasasl dari virus yang tidak aktif agar dapat memicu kekebalan komunitas.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler