Banjir Besar di China Tengah 33 Tewas, Puluhan Ribu Warga Diungsikan Saat Badai Menyebar

23 Juli 2021, 14:30 WIB
Orang-orang mengendarai front loader saat mereka melewati jalan yang banjir setelah hujan lebat di Zhengzhou /Foto: REUTERS/ALY SONG/

PORTAL LEBAK - Puluhan ribu orang dievakuasi dari daerah yang dilanda banjir besar di China tengah, pada Kamis 22 Juli 2021.

Para pejabat setempat juga mencatat jumlah korban tewas bertambah, akibat hujan lebat yang menyebabkan banjir besar di China Tengah, di provinsi Henan, selama hampir seminggu menjadi 33 orang.

Otoritas setempat menyatakan akibat banjir besar di China Tengah, banyak kota tergenang banjir banyak rumah dan fasilitas umum hancur.

Baca Juga: TNI AL Sediakan Oksigen Medis Gratis Bagi Warga Jatim, Ini Cara Mendapatkannya

Bahkan badai dan cuaca buruk menyebar ke utara, selanjutnya kantor berita resmi China - Xinhua, melaporkan kerugian ekonomi langsung sebesar 1,22 miliar yuan ($189 juta).

Biro cuaca provinsi China Tengah, menaikkan peringatan badai pada hari Kamis untuk empat kota di utara, yakni; Henan - Xinxiang, Anyang, Hebi dan Jiaozuo - menjadi merah, tingkat tertinggi dari sistem peringatan cuaca dengan kode empat tahap.

Korban akibat banjir, termasuk 12 orang yang tewas ketika mereka terjebak banjir di kereta bawah tanah di ibukota provinsi Zhengzhou, 650 km barat daya Beijing, awal pekan ini.

Baca Juga: Alur Cerita Ikatan Cinta 23 Juli 2021: Aldebaran Ketahuan Bawa Sampel Darah Oleh Nino Mau Apa Dia

Kota Zhengzhou, dilanda cuaca buruk yang mencapai puncaknya pada hari Selasa, langit telah cerah meskipun banjir masih setinggi pinggang, atau lebih tinggi di beberapa sudut kota.

Tim pencari dan penyelamat (SAR) menggunakan rakit karet untuk mengangkut penduduk ke tempat yang aman.

Sementara warga yang lain, terpaksa mengarungi air membawa barang-barang di atas kepala mereka atau menunggu di mobil yang setengah terendam untuk dijemput.

Baca Juga: Polisi China Ungkap Investigasi atas Kris Wu vs Du Meizhu, Wu Klaim Ekspos Para Gadis Demi 'Popularitas'

Bahkan sekelompok orang lainnya berhsil dievakuasi, melalui air banjir, dengan alat berat atau truk penggali tambang.

Satu kelompok yang terdiri dari 15 sukarelawan dari sebuah perusahaan konstruksi yang berbasis di provinsi Sichuan menggunakan perahu, untuk mengangkut penduduk yang terperangkap, di sebuah kondominium bertingkat tinggi.

“Kita keluarkan dulu orang tua, ibu hamil dan anak-anak,” ujar salah satu relawan bermarga Ma.

Baca Juga: Alur Cerita Ikatan Cinta 23 Juli 2021: Aldebaran Ketahuan Bawa Sampel Darah Oleh Nino Mau Apa Dia

"Terakhir kali, Sichuan mengalami gempa bumi. Sekarang di sini banjir. Hari ini, kamu tolong aku, besok, aku akan membantumu," ungkapnya.

Sebelumnya tahun 2008, Sichuan diguncang gempa berkekuatan 7,9 SR dan menewaskan puluhan ribu orang, gempa paling mematikan di China dalam beberapa dasawarsa.

Minggu ini, Zhengzhou menjadi pusat cuaca ekstrem di China tengah, mencatat curah hujan 617,1 mm (24,3 inci) dari Sabtu hingga Selasa, hampir setara dengan rata-rata tahunan kota 640,8 mm (25,2 inci).

Baca Juga: Presiden Jokowi Pastikan Pasokan Beras untuk Bansos Tersedia

Seorang pekerja penyelamat yang menolak disebutkan namanya mengatakan timnya menyelamatkan sekitar seribu orang dari sebuah lingkungan pada hari Rabu, dan berharap untuk menyelamatkan seribu lagi pada hari Kamis.

"Beberapa dari mereka tidak mau keluar jika mereka punya makanan. Karena ketika mereka keluar, tidak ada tempat bagi mereka untuk pergi," harapnya cemas.

Seorang pria bermarga Xu mengatakan dia telah terjebak bersama istri dan dua anaknya di rumah bertingkat tinggi mereka selama berhari-hari tanpa air.

Baca Juga: Brasil vs Jerman 4-2, Richarlison Cetak Hat-trick di Laga Sepak Bola Olimpiade Tokyo 2020

"Saya sudah tinggal di sini selama empat, lima tahun, dan ini tidak pernah terjadi," katanya kepada Reuters dan dikutip PortalLebak.com, Jumat 23 Juli 2021.

Saat badai bergerak ke utara pada hari Kamis, lebih dari 73.000 orang dievakuasi dari kota Anyang, di perbatasan Henan dengan provinsi Hebei.

Kota itu telah dibanjiri lebih dari 600 mm curah hujan sejak Senin, seperti dilaporkan kantor berita resmi China - Xinhua.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler