Moderna Tarik Kembali Dosis Vaksin Covid-19 di Jepang, Setelah Ada Kontaminasi

2 September 2021, 04:30 WIB
Moderna Inc dan Takeda Pharmaceutical Co Ltd pada hari Rabu 01 September 2021, menarik kembali tiga batch vaksin Covid-19. /Foto: REUTERS/POOL New/

PORTAL LEBAK - Moderna Inc dan Takeda Pharmaceutical Co Ltd pada hari Rabu 01 September 2021, menarik kembali tiga batch vaksin Covid-19.

Bersama pihak berwenang Jepang, kedua perusahaan farmasi itu menarik kembali vaksin Covid-19 setelah penyelidik menemukan kontaminan baja tahan karat di beberapa botol.

Pihak berwenang Jepang juga menangguhkan penggunaan batch suntikan Moderna yang mengandung 1,63 juta dosis minggu lalu.

Baca Juga: Indonesia Kedatangan 15,3 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Asal AstraZeneca dan Sinovac

Seperti PortalLebak.com lansir dari Reuters, ini dilakukan setelah diberitahu tentang masalah kontaminasi.

Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan pada hari Rabu, mereka tidak percaya partikel baja tahan karat menimbulkan risiko kesehatan tambahan.

Moderna mengatakan kontaminasi stainless steel di vaksin Moderna di Jepang, mungkin terjadi selama produksi yang didistribusikan oleh Takeda.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sputnik-V Dapat Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization 'EUA' dari BPOM

"Penyebab paling mungkin dari kontaminasi terkait dengan gesekan antara dua potong logam di mesin yang memasang sumbat pada botol," ungkap pihak Moderna dalam pernyataan bersama dengan Takeda.

Moderna melakukan penyelidikan dalam kemitraan dengan Takeda dan pabrikan Spanyol Rovi, yang mengoperasikan pabrik di mana kontaminasi terjadi.

"Stainless steel secara rutin digunakan pada katup jantung, penggantian sendi dan jahitan logam dan staples," ungkap pernyataan itu.

Baca Juga: Viral Video Disuntik Vaksin Kosong, Wanita Berhijab Ini Protes Hingga Diulang Suntikan Kedua Kali

"Dengan demikian, tidak diharapkan bahwa injeksi partikel yang diidentifikasi dalam lot ini di Jepang akan mengakibatkan peningkatan risiko medis," kata Takeda dan Moderna dalam sebuah pernyataan bersama.

Saham Moderna naik 2,6 persen menyusul pernyataan tersebut. Saham Rovi naik dari 4,5 persen setelah jatuh lebih dari 10 persen di tengah berita penangguhan dosis. Sedangkan Saham Takeda naik lebih dari 2 persen.

Administrasi tembakan Moderna dari tiga lot dihentikan di Jepang setelah 39 botol ditemukan mengandung bahan asing.

Baca Juga: BTS Umumkan Akan Beraksi dalam 'BTS In The SOOP' di Sesi Kedua

Semua vial berasal dari satu lot, tetapi tembakan dari dua lot lainnya dari lini produksi Rovi yang sama ditangguhkan sebagai tindakan pencegahan.

Ketiga lot itu adalah satu-satunya yang terpengaruh oleh masalah manufaktur, kata pernyataan itu.

Rovi telah sepenuhnya memeriksa fasilitas manufaktur dan menerapkan prosedur baru untuk menghindari masalah serupa di masa depan, tambahnya.

Baca Juga: Polisi Ungkap Pelaku Pembunuhan Kakek Asni di Serang Kota Ternyata Istrinya Sendiri, Ini Motifnya

Penggunaan vaksin Moderna dari batch yang berbeda juga dihentikan sementara di tiga wilayah di Jepang minggu ini.

Dalam beberapa kasus, zat asing ditemukan di dalam botol yang tidak digunakan, sementara yang lain tampaknya merupakan akibat dari jarum yang dimasukkan secara tidak benar yang menyebabkan bagian dari sumbat karet botol putus.

Masalah kontaminasi mendapat lebih banyak perhatian, setelah kementerian kesehatan mengungkapkan pada hari Sabtu bahwa dua pria, berusia 38 dan 30 tahun, meninggal pada Agustus lalu.

Baca Juga: Acara Syukuran HUT ke 72 Korem 061 SK, Brigjen TNI Achmad Fauzi: Mengabdi Berikan yang Terbaik bagi Masyarakat

Mereka meninggal beberapa hari setelah menerima dosis Moderna tahap kedua. Masing-masing telah menerima dosis dari salah satu lot yang ditangguhkan.

Penyebab kematian kedua kasus tersebut masih diselidiki. Moderna dan Takeda mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa tidak ada bukti kematian disebabkan oleh vaksin.

"Hubungan itu saat ini dianggap kebetulan," kata perusahaan itu dalam pernyataannya.

Sekitar 500.000 orang telah menerima suntikan dari tiga kelompok Moderna yang ditangguhkan.

Baca Juga: Jeep Gladiator dan Wrangler Model Terbaru Akhirnya Tiba di Indonesia Meski Unit Masih Terbatas

Taro Kono, menteri Jepang yang bertanggung jawab atas kampanye vaksinasi, mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat.

Moderna mengatakan tidak dapat memastikan berapa banyak dosis yang didistribusikan dari batch.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler