Ilmuwan Ahli Patologi dan Virologi HKUMed Perdana Publikasi Gambar Visual Varian Omicron

8 Desember 2021, 17:32 WIB
Fakultas Kedokteran Universitas Li Ka Shing Hong Kong (HKUMed) rilis gambar visual virus Corona (Covid-19) varian Omicron /https://www.med.hku.hk//

PORTAL LEBAK - Dua gambar visual virus Corona mutasi terbaru, varian Omicron, telah diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Li Ka Shing Hong Kong (HKUMed).

HKUMed menjelaskan bahwa dua foto virus corona varian Omicron terdiri dari gambar kiri yaitu mikrograf elektron pembesaran rendah dari sel ginjal seekor monyet (Vero E6) yang terinfeksi Covid-19 varian Omicron.

Pada gambar ini menunjukan bahwa varian omicron secara keseluruhan dapat merusak Vero E6 dan membuat vesikel membengkak.

Baca Juga: Dua Mahasiswa Jerman Kembangkan Kamera Pintar yang Dapat Membaca Tingkat Kelelahan Pengemudi

Sedangkan gambar kanan adalah mikrograf elektron dengan pembesaran beresolusi tinggi dari sebuah sel Vero E6.

Peneliti menyebut gambar ini menunjukan kumpulan atau kelompok partikel virus varian Omicron yang tampilan permukaannya memiliki bentuk sama seperti virus corona pada umumnya, memiliki tentakel atau paku-paku pada dinding selnya.

Para ahli yang bergabung dalam penelitian varian omicron ini merupakan ilmuwan dari HKUMed, yang diantaranya adalah Profesor John Nicholls ahli Patologi dan Profesor Malik Peiris ahli Virologi.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Tangkap 18 Orang Petugas Medis Sebuah Klinik Milik Gereja Katolik di Kota Loikaw

Varian Omicron saat ini sedang menjadi kekhawatiran dunia karena virus semula telah bermutasi lebih ganas, dan ditakuti oleh semua negara-negara yang masih belum banyak mempunyai informasi mengenai virus tersebut.

Pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada 24 November 2021. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan varian omicron sebagai virus yang harus diwaspadai semua negara sejak 26 November 2021.

Hingga saat ini Covid-19 varian omicron telah menginfeksi orang di 40 negara, termasuk negara Malaysia dan Singapura, yang letak geografisnya dekat dengan Indonesia.

Baca Juga: Ini Strategi Amerika Serikat Lakukan 'Perlombaan Senjata Hipersonik' dengan China

Ilmuwan dari seluruh dunia sedang bergerak cepat mendapatkan informasi dari corona varian omicron ini. Dugaan sementara varian ini dinyatakan memiliki tingkat penularan lebih cepat 5 hingga 6 kali dari corona varian sebelumnya.

Mengenai dampaknya, varian omicron dianggap tidak lebih mematikan dari varian Delta, meski dampak varian ini masih dicermati oleh para peneliti, termasuk produsen vaksin.

Di pernyataan dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan membeberkan beberapa bukti epidemiologi varian omicron. Yaitu, varian omicron dapat mengalahkan sel imun yang sudah kebal dengan corona varian terdahulu.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Republic World Mirage News

Tags

Terkini

Terpopuler