PORTAL LEBAK - Amerika Serikat (AS) dan China terlibat dalam perlombaan untuk mengembangkan senjata hipersonik yang paling mematikan.
Hal ini diungkap sekretaris Angkatan Udara AS Selasa 30 November 2021, saat Beijing dan Washington membangun dan menguji lebih banyak lagi senjata generasi berikutnya, yang berkecepatan tinggi (hipersonik).
“Ada perlombaan senjata, tidak harus dalam peningkatan jumlah, tetapi untuk peningkatan kualitas,” ungkap Sekretaris Angkatan Udara AS, Frank Kendall kepada Reuters, yang dikutip PortalLebak.com, selama wawancara di kantor Pentagon.
Baca Juga: Polisi Sita 16 Senjata Api Rakitan di Sarolangun Jambi Pascakonflik Warga dan Perusahaan Perkebunan
"Ini merupakan perlombaan senjata yang sudah berlangsung cukup lama. Pemerintah China telah melakukannya (uji coba senjata) dengan sangat agresif," tambahnya.
Pada bulan Oktober 2021, perwira tinggi militer AS, Jenderal Mark Milley, mengkonfirmasi tes senjata hipersonik China.
Menurut para ahli militer tampaknya menunjukkan upaya Beijing mengejar sistem senjata yang mengorbit Bumi yang dirancang untuk menghindari pertahanan rudal Amerika.
Tahun ini Pentagon telah mengadakan beberapa tes senjata hipersonik dengan keberhasilan yang beragam.