Contoh Nih: Presiden Terpilih AS, Terima Dosis Vaksin Covid-19 Kedua

- 12 Januari 2021, 22:29 WIB
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Senin 11 Januari 2021, menerima dosis kedua vaksin Covid-19.
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Senin 11 Januari 2021, menerima dosis kedua vaksin Covid-19. /Foto: Washington Post/

 

PORTAL LEBAK - Pemimpin yang baik, memberi contoh yang baik. Istilah itu dilakukan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden, karena pada Senin 11 Januari 2021, Biden menerima dosis kedua vaksin Covid-19, empat minggu setelah dia diberikan suntikan pertama.

Dengan mengenakan kemeja polo lengan pendek, Biden menilai petugas medis mudah menyuntikkan vaksin Pfizer-BioNTech ke lengannya. Selain itu, Biden juga mendesak orang Amerika untuk terus memakai masker, seraya melambaikan masker hitam miliknya.

Dosis kedua Vaksin Pfizer-BioNTech disuntikkan ke tubuh Biden, di sebuah rumah sakit di Newark, Delaware, negara bagian yang menjadi tempat kelahirannya dan markas transisinya berada.

Baca Juga: Usai Bersihkan Makam Orang Tua, Seorang Wanita Tewas Oleh Lelaki Pujaannya

Baca Juga: Terlibat SAR Sriwijaya Air SJ 182, TNI AL Batalkan Upacara Peringatan Hari Dharma Samudera

Seperti PortalLebak.com kutip dari ANTARA, Biden sebelumnya menerima dosis pertama vaksin Covid-19, pada 21 Desember 2020.

Vaksin Pfizer - bersama dengan vaksin Moderna, didistribusikan ke seluruh negeri setelah mendapatkan izin penggunaan darurat - memerlukan dua dosis untuk disuntikkan dengan selang waktu beberapa minggu. Begitu juga dengan vaksin Moderna.

Biden baru-baru ini berjanji untuk merilis hampir semua vaksin virus corona yang dimiliki negara itu setelah menjabat pada 20 Januari, daripada menahan jutaan botol untuk menjamin ketersediaan dosis kedua.

Baca Juga: Cegah penyebaran Covid-19, Jalan Protokol Rangkasbitung Disemprot Disinfektan

Baca Juga: Ayo Warga Lebak Berinvestasi, Karena Pemerintah Lelang 5 Seri Sukuk Negara

Dia juga berencana memvaksinasi 100 juta orang Amerika dalam 100 hari pemerintahan pertamanya.

Sementara peluncuran vaksin di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump telah banyak dikritik karena sangat lambat sehingga gagal mencapai target awal untuk memberikan 20 juta dosis ke orang Amerika pada akhir tahun lalu. "Saya yakin kita bisa menyelesaikan apa yang harus kita selesaikan," kata presiden terpilih Joe Biden.

Biden menegaskan bahwa sekitar 3.000 hingga 4.000 orang Amerika meninggal karena virus per hari adalah "di luar batas." Pejabat transisi mengeluh tentang kurangnya perencanaan jangka panjang oleh pemerintahan Trump untuk mengimunisasi rakyat Amerika.

Amerika Serikat mendistribusikan sekitar 25,5 juta dosis vaksin pada Senin pagi, dan memberikan hampir 9 juta dosis pertama, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Baca Juga: Firasat Sepupu Kapten Afwan, Aan Diapit Bidadari-bidadari Surga

Baca Juga: Waduh, Tagar Tolak Divaksin Sinovac Trending di Twitter, Kok Bisa?

Saat ini AS melampaui 22 juta kasus COVID-19 dan jumlah itu lebih dari dua kali lipat jumlah kasus COVID-19 yang dimiliki India. India saat ini berada di posisi kedua, menurut Universitas Johns Hopkins.

Hitungan kematian di AS mencapai di atas 375.000 pada Senin sore, setelah kematian satu hari melampaui 4.000 untuk pertama kalinya Kamis lalu.***

 

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah