Ukraina Khawatir, Rusia akan Menempatkan Lebih 120.000 Tentara di Perbatasannya

- 21 April 2021, 14:26 WIB
Tank dari pasukan bersenjata Ukraina bersiap siaga, di sepanjang wilayah perbatasan Timur Ukraine, (20/04/2021).
Tank dari pasukan bersenjata Ukraina bersiap siaga, di sepanjang wilayah perbatasan Timur Ukraine, (20/04/2021). /Foto: REUTERS/PRESS SERVICE OF JOINT FORCES OP/

Dia menilai, biaya untuk mencegah eskalasi Rusia lebih lanjut akan selalu lebih rendah daripada biaya untuk menghentikannya dan mengurangi konsekuensinya ekspansi Rusia.

"Jauh lebih efektif untuk secara jelas membuat Moskow memahami bahwa tahap baru agresi, akan memiliki konsekuensi yang mengerikan bagi Rusia, isolasi internasional. dan sanksi ekonomi yang menyakitkan," jelas Kuleba.

Baca Juga: Polisi Pembunuh George Floyd Akhirnya Didakwa Bersalah, Ini Hukuman Maksimal Bagi Derek Chauvin

Ukranai selanjutnya juga meminta Moskow untuk berkomitmen kembali pada gencatan senjata di timur Ukraina. Pasukan yang didukung Rusia telah memerangi pasukan Ukraina dalam konflik yang menurut Kyiv, telah menewaskan 14.000 orang sejak 2014.

Kyiv dan Moskow saling menyalahkan atas meningkatnya korban, dalam konflik dalam beberapa pekan terakhir. Kuleba mengatakan penembak jitu Rusia membunuh tentara Ukraina untuk memprovokasi Ukraina, untuk melakukan serangan balik.

Rusia mengatakan penambahan pasukannya adalah latihan militer kilat tiga minggu, untuk menguji kesiapan tempur dalam menanggapi apa yang disebutnya perilaku mengancam dari NATO.

Baca Juga: Hari Kartini 2021, Menkeu Sri Mulyani Ungkapkan Perasaannya

Moskow pada Selasa juga menuduh AS dan NATO melakukan "aktivitas provokatif" di perairan dan wilayah udara Laut Hitam.

Kuleba menghadiri konferensi video dengan para menteri luar negeri Uni Eropa dan mengatakan dia secara terbuka 'meminta rekan-rekannya untuk mulai mempertimbangkan babak baru sanksi sektoral terhadap Rusia'.

Dia menilai tidak merasa menteri Uni Eropa siap untuk langkah seperti itu, tetapi dia mengatakan kepada mereka, bahwa sanksi individu terhadap pejabat Rusia tidaklah cukup.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x