"Hentikan serangan roket segera. Jangan sampai perang skala penuh meningkat. Para pemimpin di semua sisi harus mengambil tanggung jawab de-eskalasi," tutur Wennesland
"Biaya perang di Gaza sangat menghancurkan dan dibayar oleh orang-orang sipil. PBB bekerja dengan semua pihak untuk memulihkan ketenangan. Hentikan kekerasan sekarang," tulisnya.
Hingga Rabu dini hari Rabu, warga Gaza melaporkan rumah mereka bergetar dan langit diterangi dengan serangan Israel, roket meluncur dan rudal pertahanan udara Israel mencegat mereka.
Orang Israel lari ke tempat perlindungan atau tiarap di trotoar di lingkungan rumahnya lebih dari 70 km selatan Israel, di tengah suara ledakan saat rudal pencegat melesat ke langit.
Di kota campuran Arab-Yahudi, Lod, dekat Tel Aviv, dua orang tewas setelah sebuah roket menghantam kendaraan di daerah tersebut. Media Israel melaporkan salah satunya adalah seorang gadis berusia 7 tahun.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad: Tengku Zulkarnain Hanya Takut Pada Allah
Sayap bersenjata Hamas mengatakan pihaknya menembakkan 210 roket ke arah Beersheba dan Tel Aviv, sebagai tanggapan atas pemboman gedung menara di Kota Gaza.
Bagi Israel, sasaran militan di Tel Aviv, ibu kota komersialnya, menimbulkan tantangan baru dalam konfrontasi dengan kelompok Islam Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan Amerika Serikat.
Kekerasan itu menyusul ketegangan berminggu-minggu di Yerusalem selama bulan puasa Muslim Ramadhan, setelah terjadi bentrokan antara polisi Israel dan pengunjuk rasa Palestina di dalam dan sekitar Masjid Al-Aqsa.