Jerman akan menerima lebih banyak staf Asal Afghanistan saat misi NATO berakhir

- 19 Juni 2021, 02:45 WIB
Dokumentasi prajurit NATO memeriksa kawasan di sekitar kawasan yang diserang milisi di Kabul, Afghanistan (25/03/2020).
Dokumentasi prajurit NATO memeriksa kawasan di sekitar kawasan yang diserang milisi di Kabul, Afghanistan (25/03/2020). /Foto: Reuters/MOHAMMAD ISMAIL/

Dia mengatakan kementeriannya tidak akan membayar penerbangan mantan staf Afghanistan ke Jerman.

Seperti diketahui, NATO meninggalkan puluhan ribu warga Afghanistan yang bekerja sebagai pegawai sipil untuk militer asing.

Baca Juga: Pemerintah: Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, Akan Hapus Pekerja Anak

Situasi ini terjadi saat NATO mengakhiri misi mereka di Afghanistan. Misi yang dimulai setelah Taliban digulingkan dari kekuasaan mereka, menyusul serangan 9/11 di Amerika Serikat 2001.

Pada awal Juni 2021, Taliban meyakinkan orang-orang Afghanistan itu soal keselamatan mereka, tetapi hanya sedikit yang merasa yakin nyawa mereka akan aman.

Menurut sebuah laporan dari majalah berita Spiegel, Jerman sejauh ini telah memberikan persetujuan kepada sekitar 400 mantan karyawan Afghanistan dan keluarga dekat mereka, datang ke Jerman.

Baca Juga: Alur Cerita Sinetron Ikatan Cinta 18 Juni 2021, Al dan Andin Dibalas Elsa Pesan WA yang Ngeri

Pada bulan April 2021, pasukan Jerman masih mempekerjakan sekitar 300 warga Afghanistan sebagai penerjemah dan pekerjaan lain, ungkap kementerian pertahanan.

Sejak 2013, Jerman telah mengakui hampir 800 warga Afghanistan berisiko di negara mereka sendiri setelah bekerja untuk militer asing, serta sekitar 2.500 anggota keluarga.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah