Rusia Tuntut Inggris Cabut Provokasi di Laut Hitam, Ketegangan Diplomasi Masih Tinggi

- 25 Juni 2021, 07:29 WIB
Kapal Laut Kerajaan Inggris Tipe 45 Perusak, HMS Defender, tiba di Laut Hitam, di pelabuhan Odessa, Ukraine (18/06/2021).
Kapal Laut Kerajaan Inggris Tipe 45 Perusak, HMS Defender, tiba di Laut Hitam, di pelabuhan Odessa, Ukraine (18/06/2021). /Foto: REUTERS/SERGEY SMOLENTSEV/

Di sisi berbeda, juru bicara Rusia Maria Zakharova menuduh London "berbohong tanpa ekspresi".

"Kami percaya ini merupakan provokasi yang disengaja serta direncanakan," ungkap juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dilansir PortalLebak.com dari Reuters.

Baca Juga: Catat, PPDB SMAN di Banten Diperpanjang Hingga 28 Juni 2021, Simak Berikutnya!

Tentang insiden itu, Moskow menyatakan pihaknya melepaskan tembakan peringatan dan menjatuhkan bom di jalur kapal perusak Inggris.

"Terkait pengulangan tindakan provokatif yang tidak dapat diterima - kalau tindakan itu terlalu jauh, tidak ada pilihan lain yang dapat dikesampingkan, dalam hal mempertahankan perbatasan Rusia secara hukum," pungkas Peskov.

Laut Hitam, digunakan Rusia untuk memproyeksikan kekuatannya di Mediterania.

Baca Juga: [Update] Umumkan Positif Covid-19, Bupati Lebak Masih Hadiri Workshop Penggunaan Dana Desa

Laut Hitam selama berabad-abad menjadi titik persaingan diplomasi antara Rusia dan para pesaingnya seperti Turki, Prancis, Inggris dan Amerika Serikat.

Rusia merebut dan mencaplok semenanjung Krimea dari Ukraina pada 2014 dan menganggap daerah di sekitar pantainya, sebagai perairan Rusia.

Di pihak lain, negara-negara Barat menganggap Krimea sebagai bagian dari Ukraina dan menolak klaim Rusia atas laut di sekitarnya.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah