'Keterampilan' ini mungkin membuat varian Delta - yang pertama kali diidentifikasi di India dan sekarang beredar luas di banyak negara - lebih mudah menular, dan penyakit yang dihasilkan lebih parah, kata para peneliti.
Para peneliti juga menemukan bahwa meskipun varian Delta dapat menghindari antibodi, itu tidak sepenuhnya resisten.
Baca Juga: Euro 2020: Prediksi Belanda vs Ceko, Tim Oranye Diunggulkan Meski Republik Ceko Dedengkot Lama
"Mungkin saja varian Delta dapat menginfeksi orang yang divaksinasi (terutama jika hanya satu dari dua suntikan vaksin yang diberikan sejauh ini), tetapi vaksinasi sangat efektif dalam mencegah penyakit yang lebih parah," pungkas Hoffman.***