Sebuah Pabrik Pembuat Jus Terbakar, 52 orang tewas dan 20 terluka

- 10 Juli 2021, 07:00 WIB
Warga melihat kobaran api yang melahap pabrik jus Hashem Foods Ltd , di Dhaka, Bangladesh  di Rupganj, Distrik Narayanganj, di Dhaka, Bangladesh, (09/07/2021).
Warga melihat kobaran api yang melahap pabrik jus Hashem Foods Ltd , di Dhaka, Bangladesh di Rupganj, Distrik Narayanganj, di Dhaka, Bangladesh, (09/07/2021). /Foto: REUTERS/MOHAMMAD PONIR HOSSAIN/

PORTAL LEBAK - Sedikitnya 52 orang tewas dan 20 luka-luka setelah kebakaran hebat berkobar di sebuah pabrik pembuat jus di Dhaka, Bangladesh.

Jumlah korban kebakaran ini dikemukakan pejabat setempat, pada hari Jumat 9 Juli 2021. Ini merupakan kecelakaan industri terbaru di negara dengan rekam jejak kondisi kerja yang buruk.

Kebakaran terjadi pada Kamis malam, di lantai dasar bangunan pabrik berlantai enam, di Narayanganj, tenggara Dhaka.

Baca Juga: Target Akhir Tahun 2021, Stadion Sport Center Provinsi Banten Diresmikan

Api masih berkobar Jumat malam, meski petugas pemadam kebakaran berupaya sekuat tenaga untuk mengendalikan si jago merah.

Kobaran api naik ke lantai atas gedung, di mana banyak pekerja melompat keluar dari jendela untuk melarikan diri.

Pasalnya, pintu keluar utama dari area kerja pabrik terkunci, ungkap petugas pemadam kebakaran Dhaka, Abdullah Al Arefin.

Baca Juga: Ini Gaya Mensos Tri Rismaharini di Dapur Umum, Bagi Korban Bencana Alam

"Tiga orang tewas setelah melompat dari gedung, untuk menghindari api dan 49 mayat hangus telah ditemukan," ungkap Mustain Billah, administrator distrik Narayanganj, kepada Reuters dan dilansir oleh PortalLebak.com.

“Petugas pemadam kebakaran berjuang mengendalikan api, tapi mereka kesulitan, karena ada bahan kimia dan bahan yang mudah terbakar terimpan di dalam gedung,” tambahnya.

Penyebab kebakaran belum diketahui, namun pejabat polisi Abdullah Al Mamun menjelaskan kepada wartawan, bahwa tiga tim polisi telah menyelidiki insiden ini.

Baca Juga: Langgar Prokes PPKM Darurat, Tiga Turis di Bali Dideportasi ke Negara Asal

Selain itu, tindakan hukum akan diambil terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kebakaran pabrik jus tersebut.

Sebelumnya, lusinan kecelakaan kerja kerap terjadi di Bangladesh setiap tahun, karena faktor kebakaran yang buruk dan standar keamanan bangunan.

Insiden terbaru ini merupakan peristiwa terburuk sejak Agustus 2016, ketika lebih dari 100 orang jatuh sakit di kota Chittagong selatan, setelah menghirup gas yang bocor dari pabrik pupuk.

Baca Juga: BTS Dipuji Fans, Karena Keragaman Ada dalam Video Klip Musik 'Permission To Dance'

Pabrik tersebut dimiliki oleh perusahaan swasta Hashem Food and Beverage Ltd, sebuah unit dari Sajeeb Group multinasional Bangladesh.

Pejabat di kedua perusahaan tersebut, tidak menanggapi panggilan dan email dari jurnalis, yang meminta komentar pada hari Jumat.

Kecelakaan di masa lalu telah menenggelamkan sektor tekstil yang kuat di negara itu, yang mempekerjakan jutaan orang dan memberikan kontribusi terbesar bagi perekonomian Bangladesh.

Baca Juga: Bergaya Dalang, Ganjar Pranowo Minta Pemkab Banjarnegara Siagakan RS Khusus Covid-19

Pejabat industri Bangladesh menjanjikan standar keselamatan yang lebih baik setelah runtuhnya gedung pabrik garmen Rana Plaza tahun 2013 di Dhaka.

Peristiwa itu menewaskan lebih dari 1.000 pekerja dan melukai ratusan lainnya. Tetapi banyak pabrik masih gagal memenuhi standar keselamatan kerja.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah