Taliban Umumkan 'Perang telah berakhir' Saat Presiden Afghanistan dan Diplomat Melarikan Diri dari Kabul

- 16 Agustus 2021, 13:26 WIB
Seorang anggota Taliban berjaga saat orang-orang berjalan di pintu masuk Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021.
Seorang anggota Taliban berjaga saat orang-orang berjalan di pintu masuk Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 16 Agustus 2021. /Foto: REUTERS/STRINGER/

PORTAL LEBAK - Taliban mengumumkan perang di Afghanistan berakhir, setelah menguasai istana presiden di Kabul.

Sementara negara-negara Barat bergegas, pada Senin 16 Agustus 2021, mengevakuasi warganya di tengah kekacauan di bandara, saat warga Afghanistan yang panik mencari jalan keluar.

Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu pada hari Minggu, ketika gerilyawan Islam memasuki ibukota hampir tanpa perlawanan.

Baca Juga: Amerika Serikat Pindahkan Staf Kedutaan Kabul ke Bandara, Saat Taliban Memasuki Ibu Kota Afghanistan

Ashraf Gani mengatakan dia ingin menghindari pertumpahan darah, sementara ratusan warga Afghanistan putus asa, dan meninggalkan negara melalui bandara Kabul.

"Hari ini adalah hari besar bagi rakyat Afghanistan dan mujahidin. Mereka telah menyaksikan buah perjuangan mereka selama 20 tahun," ujar Juru Bicara Politik Taliban, Mohammad Naeem, kepada Al Jazeera TV.

"Terima kasih kepada Tuhan, perang di negara ini telah berakhir," pungkas Naeem seperti PortalLebak.com lansir dari Reuteres.

Baca Juga: Taliban Merebut Kandahar Afghanistan, Di Kota-kota Lain: Banyak Kedutaan Keluarkan Staf Mereka

Butuh waktu lebih dari seminggu bagi Taliban untuk menguasai negara itu setelah serangan kilat mereka berakhir di Kabul melawan pasukan pemerintah.

Padahal pasukan pemerintah Afghanistan dilatih selama bertahun-tahun dan dilengkapi oleh Amerika Serikat dan lainnya dengan biaya miliaran dolar.

Al Jazeera menyiarkan cuplikan dari apa yang dikatakan 'komandan Taliban di istana presiden' bersama suasana puluhan pejuang bersenjata.

Baca Juga: Inggris Mau Berdamai Dengan Kelompok Pemberontak Taliban Meski Sudah Kehilangan 457 Tentara

Naeem menyatakan bentuk rezim baru di Afghanistan akan segera diperjelas, dia menambahkan bahwa Taliban tidak ingin hidup dalam isolasi dan menyerukan hubungan internasional yang damai.

"Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara kami dan kemerdekaan rakyat kami," kata Naeem.

"Kami tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan tanah kami untuk menargetkan siapa pun, dan kami tidak ingin menyakiti orang lain," tambahnya.

Baca Juga: Yuk, Pasang Twibbon Merah Putih HUT Kemerdekaan RI ke 76 Terbaru di 18 Link Berikut Ini

Seorang pemimpin Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa pemberontak berkumpul kembali dari provinsi yang berbeda, dan akan menunggu sampai pasukan asing pergi sebelum menciptakan struktur pemerintahan baru.

Seorang otoritas Taliban yang tak ingin diungkap identitasnya mengatakan pejuang Taliban mengizinkan warga Afghanistan untuk melanjutkan kegiatan sehari-hari.

Para pejuang Taliban tidak melakukan apa pun yang dapat menakut-nakuti warga sipil.

Baca Juga: Brad Binder Menang MotoGP Austria, Setelah Gunakan Ban Licin di Track Basah

"Kehidupan normal akan berlanjut dengan cara yang jauh lebih baik, hanya itu yang bisa saya katakan untuk saat ini," ujarnya ke Reuters dalam sebuah pesan.

Jalan-jalan Kabul Tengah, sebagian besar sepi pada Senin pagi yang cerah, ketika penduduk yang terbangun dan merenungkan masa depan mereka.

"Saya benar-benar shock," kata Sherzad Karim Stanekzai, yang menghabiskan malam di toko karpetnya untuk menjaganya.

Baca Juga: Berpakaian Adat Khas Suku Baduy Presiden Jokowi Disoroti Netizen, Saat Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2021

"Saya tahu tidak akan ada orang asing, tidak ada orang internasional yang sekarang akan datang ke Kabul," paparnya.

Para militan Taliban berusaha memproyeksikan sikap lebih moderat, menjanjikan menghormati hak-hak perempuan dan melindungi orang asing dan Afghanistan.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyerukan Taliban untuk menegakkan hak asasi manusia dan mengatakan dunia melihat peralihan kekuasaan.

Baca Juga: Viral Dipungli Oknum Hingga Rp1 Juta di Pasar Induk Caringin, Supir Truk Ini Minta Ridwan Kamil Usut Tuntas

"Ini akan kita lihat semua tentang tindakan, bukan hanya kata-kata," kata Ardern.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x