13 Juta Penduduk Kota Xi'an di China Dilarang Keluar Rumah Karena Covid-19 Kembali Melonjak

- 22 Desember 2021, 23:36 WIB
Ilustrasi. Pemerintah China memerintahkan 13 juta lebih penduduk Kota Xi'an untuk tetap di rumah di tengah infeksi Covid-19 yang meningkat.
Ilustrasi. Pemerintah China memerintahkan 13 juta lebih penduduk Kota Xi'an untuk tetap di rumah di tengah infeksi Covid-19 yang meningkat. /REUTERS/Aly Song

PORTAL LEBAK - Pemerintah China kembali menerapkan pembatasan ketat seiring kembali terjadinya peningkatan kasus penularan Covid-19 di negara tersebut.

Di Kota Xi'an, tak kurang 13 juta warganya dilarang keluar rumah sejak Rabu, 22 Desember 2021.

Kebijakan itu diambil menyusul temuan 52 kasus baru Covid-19 di Kota Xi'an pada Rabu, sehingga totalnya menjadi 143 sejak 9 Desember 2021.

Baca Juga: Malaysia Kalah 1-4 dari Indonesia, Pria Ini Viral Mengamuk Merobek Spanduk 'God is Real'

Mulai tengah malam pada hari Kamis, semua rumah tangga hanya dapat mengirim satu anggota rumah tangga ke luar setiap dua hari sekali untuk membeli kebutuhan.

Sementara yang lainnya diperintahkan untuk tetap berada di dalam rumah kecuali untuk keadaan darurat, kata pemerintah kota dalam sebuah pernyataan di akun media sosial resmi Weibo.

Pemerintah China juga secara dramatis memperketat kontrol perjalanan untuk memerangi wabah Covid-19 yang berkembang.

Pada saat yang sama, Beijing tengah bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022 pada bulan Februari.

Baca Juga: Turksat 5B Sukses Diluncurkan ke Orbit Dengan Falcon 9, Satelit Spesifikasi Komunikasi Sipil dan Militer

Hal ini membuat China saat ini dalam siaga tinggi karena memerangi wabah Covid-19 lokal di beberapa kota.

Dilansir dari Straits Times, pemerintah menyatakan penduduk juga tidak boleh meninggalkan kota kecuali untuk keperluan mendesak.

Mereka yang ingin pergi harus memberikan bukti "keadaan khusus" dan mengajukan permohonan persetujuan kepada otoritas setempat.

Dalam pemberitahuan pemerintah, menuturkan bahwa stasiun bus jarak jauh ditutup dan pihak berwenang telah mendirikan pos pemeriksaan pengendalian penyakit di jalan raya keluar dari Xi'an.

Baca Juga: Perusahaan Susu Terkenal Ini Dikecam Karena Bandingkan Wanita Dengan Sapi dan Eksploitasi Spycam

Menurut pelacak penerbangan VariFlight, lebih dari 85 persen penerbangan ke dan dari bandara utama kota telah dihentikan. Di dalam kota, kapasitas penumpang di angkutan umum dan sekolah ditutup.

Selain itu, semua bisnis "tidak penting" dan fasilitas umum selain supermarket, toko, dan institusi medis telah diperintahkan untuk ditutup.

Sementara itu, pemerintah setempat telah mendesak pengusaha untuk mengizinkan orang bekerja dari rumah. Pertemuan skala besar termasuk kegiatan di taman luar telah ditangguhkan.

Baca Juga: Kasus Kedua Omicron Terdeteksi di Malaysia, Gadis Berumur 8 Tahun Kembali Dari Nigeria

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul: "China Perintahkan 13 Juta Penduduk Kota Xi'an untuk Tetap di Rumah di Tengah Lonjakan Covid-19"

China telah mencegah kasus baru menjadi sedikit sejak pertengahan tahun lalu melalui strategi nol-Covid yang melibatkan pembatasan perbatasan yang ketat, lockdown tertarget, dan karantina yang panjang.

Diketahui, Covid-19 bukan satu-satunya momok yang melanda Xi'an dalam beberapa pekan terakhir. Kota ini juga telah mencatat beberapa kasus demam berdarah yang berpotensi mematikan sejak awal musim dingin.

Pihak berwenang setempat telah mendesak ketenangan tentang penyakit yang dibawa hewan pengerat, dengan mengatakan itu umum terjadi di China Utara dan mudah dicegah melalui vaksinasi.*** (Arman Muharam/Pikiran Rakyat)

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x