Dahsyatnya Tsunami Landa Pulau Tonga, Alami Kerusakan Parah dan Jumlah yang Meninggal Dikhawatirkan Tinggi

- 18 Januari 2022, 15:20 WIB
Foto: Pandangan umum dari penerbangan pengintaian P-3K2 Orion Angkatan Pertahanan Selandia Baru menunjukkan abu tebal jatuh di atas Nomuka di Tonga.
Foto: Pandangan umum dari penerbangan pengintaian P-3K2 Orion Angkatan Pertahanan Selandia Baru menunjukkan abu tebal jatuh di atas Nomuka di Tonga. /Foto: via REUTERS/NEW ZEALAND DEFENCE FORCE/

PORTAL LEBAK - Pulau-pulau kecil terluar Tonga mengalami kerusakan parah akibat letusan gunung berapi besar dan tsunami yang melanda.

Seluruh desa hancur dan banyak bangunan hilang, ungkap seorang diplomat Tonga pada hari Selasa 18 Januari 2022.

Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran akan lebih banyak jumlah kematian dan cedera atas para korban terdampat letusan gunung berapi di bawah laut di Tonga.

"Orang-orang panik, orang-orang berlarian dan terluka. Kemungkinan akan ada lebih banyak kematian dan kami hanya berdoa agar itu tidak terjadi," ujar wakil kepala misi Tonga di Australia, Curtis Tu'ihalaningie, kepada Reuters dan dikutip PortalLebak.com.

Baca Juga: Pasca Letusan Gunung Berapi Bawah Laut, Belum Ada yang Bisa Dihubungi di Tonga

Tu'ihalangingie menyatakan gambar yang diambil oleh penerbangan pengintaian Angkatan Pertahanan Selandia Baru (NZDF) menunjukkan pemandangan "mengkhawatirkan".

Gambar tersebut menyaksikan sebuah desa yang hancur di pulau Mangga dan bangunan yang hilang, di pulau Atata di dekatnya.

Aparat kepolisian Tonga mengungkapkan kepada Komisi Tinggi Selandia Baru bahwa jumlah korban tewas belum dapat dikonfirmasi.

Karena komunikasi di negara kepulauan Pasifik Selatan itu terputus, bahkan jumlah korban yang sebenarnya tidak jelas.

Baca Juga: Gunung Berapi Tonga Meletus, Memicu Peringatan Tsunami di Jepang dan Kepulauan Pasifik

Menteri Pasifik Australia Zed Seselja mengatakan para pejabat Tonga dan berharap untuk mengevakuasi orang-orang dari kelompok pulau Ha'apai yang terisolasi.

Termasuk dari dataran rendah dan pulau-pulau terluar lainnya di mana kondisinya yang sangat sulit, dengan banyak rumah hancur akibat tsunami.

PBB sebelumnya telah melaporkan sinyal marabahaya terdeteksi di Ha'apai, di mana Mangga berada.

Angkatan Laut Tonga melaporkan daerah itu dilanda gelombang yang diperkirakan setinggi 5-10 meter (15-30 kaki), papar Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Baca Juga: Gunung berapi Aso di Jepang Meletus, Warga di Sekitar diperingatkan Evakuasi

Atata dan Mango berada antara sekitar 50 dan 70 km dari gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, yang mengirimkan gelombang tsunami melintasi Samudra Pasifik.

Lokasi itu berada sekitar 2.300 km jauhnya di negara Selandia Baru ketika gunung Hunga meletus pada hari Sabtu, 15 Januari 2022.

Atata memiliki populasi sekitar 100 orang dan Mangga sekitar 50 orang.

"Sangat mengkhawatirkan melihat gelombang mungkin melewati Atata dari satu ujung ke ujung lainnya," kata Tu'ihalaningie.

Baca Juga: Skema One Gate Policy Diterapkan Kembali Setelah Ada yang Terpapar Covid-19 Usai Ibadah Umrah

Gambar NZDF, yang diposting secara tidak resmi di situs Facebook dan dikonfirmasi oleh Tu'ihalaningie, juga menunjukkan rumah sebagai tempat berlindung di pulau Mangga.

Warga negara Inggris Angela Glover, (50) tewas dalam tsunami ketika dia mencoba menyelamatkan anjing-anjing yang dia rawat di tempat penampungan.

Hal ini diungkapkan saudara laki-lakinya, kematian pertama yang diketahui dalam bencana letusan gunung yang mengakibatkan tsunami tersebut.

Baca Juga: Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Harian Saat Diet, Agar Tetap Fit Beraktivitas

Lapisan abu tebal menyelimuti pulau-pulau itu, menurut gambar udara yang diberikan kepada Tonga oleh Selandia Baru dan Australia.

Bandara utama kepulauan itu, Bandara Internasional Fua'amotu, tidak rusak dalam letusan dan tsunami hari Sabtu.

Namun hujan abu lebat menghalangi operasi penuh, menghambat upaya bantuan internasional.

Baca Juga: Rilis Music Video ‘Can’t Control Myself’, Taeyeon Girls Generation Berhasil Buat Penggemar Baper

Kantor kemanusiaan PBB mengatakan para pejabat Tonga mengatakan bahwa pembersihan landasan pacu akan memakan waktu berhari-hari, karena dilakukan secara manual, dengan pembukaan paling awal Rabu.

Orang-orang di pantai barat pulau utama Tongatapu telah dievakuasi karena "kerusakan yang signifikan", OCHA menambahkan dalam sebuah pembaruan.

Sementara para menteri pemerintah telah menyiarkan peringatan di radio terhadap kenaikan harga di tengah kekhawatiran kekurangan pasokan.

Baca Juga: Tren Jual Foto Selfie dengan KTP Lewat NFT, Awas, Bisa Kena Ancaman Pidana

Pulau Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, yang terletak di Cincin Api Pasifik yang aktif secara seismik, semuanya menghilang setelah ledakan.

Menurut citra satelit yang diambil sekitar 12 jam kemudian, sehingga menyulitkan para ahli vulkanologi untuk memantau aktivitas.

Tonga adalah kerajaan yang terdiri dari 176 pulau, 36 di antaranya berpenghuni, dengan jumlah penduduk 104.494 jiwa.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x