Pangeran Andrew Berdamai Dalam Skandal Tuduhan Pelecehan Seksual dari Virginia Giuffre

- 16 Februari 2022, 07:30 WIB
Pangeran Inggris Andrew (Duke of York) terlihat selama pemakaman Pangeran Philip Inggris, suami Ratu Elizabeth, yang meninggal pada usia 99, di Windsor, Inggris, 17 April 2021.
Pangeran Inggris Andrew (Duke of York) terlihat selama pemakaman Pangeran Philip Inggris, suami Ratu Elizabeth, yang meninggal pada usia 99, di Windsor, Inggris, 17 April 2021. /Foto: REUTERS/POOL/

PORTAL LEBAK - Pangeran Andrew dari Inggris telah menyelesaikan tuntutan hukum kasus pelecehan seksual yang dilancarkan oleh Virginia Giuffre.

Perempuan tersebut menuduh Pangeran Andrew yang bergelar Duke of York, melakukan pelecehan seksual terhadapnya ketika dia masih remaja.

Pangeran Andrew melakukan ini dan menghindarkannya dari potensi tuduhan mengerikan tambahan dalam kasus yang telah menyebabkan kejatuhannya dari daftar kebangsawanan.

Baca Juga: Kemelut Kerajaan Inggris Berlanjut, Pangeran Harry dan Meghan Markle Diduga Membocorkan Rahasia Kepada Pers

Penyelesaian kasus, termasuk pembayaran yang dirahasiakan, terungkap pada hari Selasa 15 Februari 2022, dalam pengajuan di pengadilan federal Manhattan, di mana Giuffre telah menggugat putra kedua Ratu Elizabeth itu, Agustus 2021 lalu.

Kasus Giuffre juga berfokus pada hubungan dan persahabatan Andrew dengan mendiang Jeffrey Epstein, pemodal dan pelaku kejahatan seks yang katanya juga melecehkannya secara seksual.

Andrew telah membantah tuduhan bahwa dia memaksa Giuffre untuk berhubungan seks lebih dari dua dekade lalu, di rumah rekan Epstein di London.

Baca Juga: Ratu Elizabeth Memulai Perayaan Menandai 70 Tahun Naik Takhta Kerajaan Inggris

Termasuk hubungan seks di Ghislaine Maxwell, rumah besar Epstein di Manhattan dan pulau pribadi Epstein di Kepulauan Virgin AS.

Dilansir PortalLebak.com dari Reuters, persidangan atas Pangeran Andrew itu diperkirakan akan dimulai akhir bulan ini.

Dalam pengajuan bersama hari Selasa, pengacara untuk Giuffre, (38) dan Andrew, (61), menyatakan penyelesaian kasus mereka pada satu posisi.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan: Usai Isolasi Mandiri, Status Warna di Aplikasi PeduliLindungi Akan Berubah

Penyelesaian tuntutan dilakukan dengan cara sang pangeran memberikan "sumbangan substansial" ke badan amal Giuffre, untuk mendukung hak-hak korban kekerasan seksual.

"Pangeran Andrew tidak pernah bermaksud untuk memfitnah karakter Ms. Giuffre, dan dia menerima bahwa dia telah menderita baik sebagai korban pelecehan dan sebagai akibat dari serangan publik yang tidak adil," ujar pembela Pangeran Andrew.

"Sudah diketahui bahwa Jeffrey Epstein memperdagangkan gadis-gadis muda yang tak terhitung jumlahnya selama bertahun-tahun," tambah pengajuan itu.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Ekspor Mobil Fortuner ke Australia, Tanda Industri Otomotif Tumbuh Pesat

"Pangeran Andrew menyesali hubungannya dengan Epstein, dan memuji keberanian Ms. Giuffre dan para penyintas lainnya dalam membela diri mereka sendiri dan orang lain," tambahnya.

Kemudian, Pangeran Andrew berjanji menunjukkan penyesalannya atas hubungannya dengan Epstein dengan mendukung perang melawan kejahatan perdagangan seks, dan dengan mendukung para korbannya.

Pernyataan itu mewakili perbedaan yang mencolok dari wawancara BBC 2019, di mana Andrew gagal menunjukkan simpati kepada para korban pelecehan Epstein.

Baca Juga: Presiden Ukraina Serukan 'Hari Persatuan' Pada 16 Februari 2022, Hari Yang Dipercaya Rusia Akan Menyerang

Bahkan Pangeran Andrew menolak untuk meminta maaf atas persahabatannya dengan Epstein yang terjadi selama ini.

Akibat peristiwa ini, keluarga kerajaan bulan lalu menghapus gelar militer dan perlindungan kerajaan atas Pangeran Andrew dan menyatakan dia tidak akan lagi dikenal sebagai "Yang Mulia."

Selebihnya, dalam kasus ini Pangeran Andrew membela dirinya terhadap gugatan Giuffre, sebagai warga negara Inggris biasa.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah