Ramos-Horta, Guterres Unggul Dalam Pemilihan Presiden Timor Leset

- 20 Maret 2022, 22:00 WIB
Kandidat presiden Timor Leste Jose Ramos Horta (kiri) dan Francisco Guterres (kanan) menunjukkan jarinya yang bertinta, setelah memberikan suaranya dalam pemilihan presiden Timor Leste di Dili, Sabtu (19/3/2022).
Kandidat presiden Timor Leste Jose Ramos Horta (kiri) dan Francisco Guterres (kanan) menunjukkan jarinya yang bertinta, setelah memberikan suaranya dalam pemilihan presiden Timor Leste di Dili, Sabtu (19/3/2022). /Foto: REUTERS/Lirio da Fonseca/Kompilasi/

PORTAL LEBAK - Pemimpin kemerdekaan dan pemenang Nobel, Jose Ramos-Horta, dan pemimpin petahana Francisco Guterres menjadi calon terunggul dalam pemilihan presiden Timor Leste.

Berdasarkan data resmi yang dikeluarkan komis pemilihan umum Timor Leste, pasangan Ramos-Horta meraih lebih dari 33 persen suara dihitung.

Penghitungan suara digelar pada Minggu 20 Maret 2022 sore, sehari setelah warga negara itu memilih di tempat pemungutan suara.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Perbatasan RI dan Timor Leste Masih Tinggi

Seiring dengan itu, berdasarkan data Sekretariat Teknis Timor Lorosa'e untuk Administrasi Pemilihan menunjukkan Ramos-Horta memimpin dengan 44,5 persen suara.

Posisi berikutnya adalah presiden saat ini dan mantan pejuang perlawanan Guterres, meraih 24,1 persen, menurut administrasi pemilihan yang bertanggung jawab atas penghitungan suara resmi.

Negara termuda di Asia itu menggelar pemilihan presiden kelima sejak kemerdekaan pada hari Sabtu, 19 Maret 2022.

Baca Juga: TNI di Perbatasan Amankan Selundupan Suku Cadang Mobil Land Rover dari Timor Leste

Dilansir PortalLebak.com dari Reuters, dalam pemilu ini menucat generasi pemimpin kemerdekaan negara Timor Leste dan mantan pejuang mendominasi daftar 16 kandidat.

Saat mendekati dua puluh tahun kemerdekaan setelah pendudukan oleh negara tetangga Indonesia, Timor Leste bergulat dengan ketidakstabilan politik.

Selain itu terdapat juga kebutuhan untuk mendiversifikasi ekonominya yang bergantung pada hanya pada minyak dan gas.

Baca Juga: PBB Mendata 847 Warga Sipil Ukraina Tewas, 1.399 Terluka Selama Invasi Rusia

Ramos-Horta, (72) menyatakan dia merasa terdorong mencalonkan diri setelah presiden petahana "melebihi kekuasaannya" setelah menolak mengangkat tujuh menteri, pada pemilihan parlemen tahun 2018.

Langkah itu memicu kebuntuan politik yang sedang berlangsung di Timor Leste, negara berpenduduk 1,3 juta jiwa itu.

Setelah memberikan suaranya di ibukota Dili pada hari Sabtu, Guterres mengatakan dia optimis tentang peluangnya.

Baca Juga: Tiga Bocah Asal Tegal Diselamatkan dan Ditegur Aparat TNI AL, Mengapung di Laut Gunakan Kasur Kapuk

"Siapa pun yang berlari harus siap menang dan siap kalah. Tapi saya ingin mengatakan saya akan menang," tegas Guterres.

Jika tidak ada kandidat yang memenangkan mayoritas langsung, pemungutan suara akan dilanjutkan ke putaran kedua pada 19 April 2022, antara dua kandidat teratas.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah