Presiden RI Jokowi dan Presiden AS Joe Biden Foto Berdampingan, Ada Komitmen Bantuan $150 Juta Bagi Para Pemim

- 13 Mei 2022, 07:06 WIB
Presiden AS Joe Biden berpose berdampingan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk foto bersama dengan para pemimpin dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) selama KTT khusus AS-ASEAN di Gedung Putih di Washington, AS, 12 Mei 2022.
Presiden AS Joe Biden berpose berdampingan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk foto bersama dengan para pemimpin dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) selama KTT khusus AS-ASEAN di Gedung Putih di Washington, AS, 12 Mei 2022. /Foto: REUTERS.LEAH MILLIS/

PORTAL LEBAK - Presiden Joe Biden membuka konferensi tingkat tinggi (KTT) antara Amerika Serikat dan para pemimpin Asia Tenggara (ASEAN).

Joe Biden berjanji mengucurkan dana $150 juta untuk infrastruktur, keamanan, kesiapsiagaan pandemi, dan upaya lain yang bertujuan melawan pengaruh saingannya China.

Pada hari Kamis, 12 Mei 2022, Presdien Joe Biden memulai pertemuan puncak dua hari dengan 10 negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Washington DC.

Baca Juga: Presiden Jokowi Mendarat di Pangkalan Milier Andrews di Washington DC Amerika Serikat

Pertemuan diawali makan malam bagi para pemimpin ASEAN, di Gedung Putih, menjelang pembicaraan di Departemen Luar Negeri, pada Jumat 13 Mei 2022.

Joe Biden tersenyum lebar saat berfoto berdampingan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di South Lawn, Gedung Putih.

Foto digelar, sebelum makan malam bersama perwakilan dari Brunei, Indonesia, Kamboja, Singapura, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, dan Filipina.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berangkat ke Amerika Serikat, Rencana Ikuti KTT AS-ASEAN

Sementara invasi Rusia ke Ukraina, dilansir PortalLebak.com dari Reuters, masuk dalam agenda pebicaraan KTT AS-ASEAN ini.

Pemerintahan Biden itu akan menunjukkan kepada negara-negara bahwa Washington tetap fokus pada Indo-Pasifik.

Termasuk soal tantangan jangka panjang atas China, yang dipandangnya sebagai pesaing utama negara itu.

Baca Juga: 8 Kontainer Minyak Goreng Gagal Diselundupkan ke Timor Leste, Polisi Ungkap Modusnya

Pada bulan November 2021, China menjanjikan bantuan pembangunan senilai $1,5 miliar kepada negara-negara ASEAN selama tiga tahun, untuk memerangi Covid dan mendorong pemulihan ekonomi.

"Kami perlu meningkatkan permainan kami di Asia Tenggara," kata seorang pejabat senior pemerintah AS kepada wartawan.

"Kami tidak meminta negara-negara untuk membuat pilihan antara Amerika Serikat dan China. Namun, kami ingin menjelaskan bahwa Amerika Serikat mencari hubungan yang lebih kuat," tambahnya.

Baca Juga: Google Indonesia Buka 42 Lowongan Kerja, 8 Diantaranya Ditempatkan di YouTube

Komitmen keuangan baru tersebut mencakup investasi senilai $40 juta dalam infrastruktur untuk membantu dekarbonisasi pasokan listrik kawasan.

Termasuk $60 juta dalam keamanan maritim, serta sekitar $15 juta dalam pendanaan kesehatan untuk membantu deteksi dini Covid-19 dan pandemi pernapasan lainnya.

Pendanaan tambahan akan membantu negara-negara mengembangkan ekonomi digital dan undang-undang kecerdasan buatan.

Baca Juga: Kondisi Lalu Lintas di Ruas Jalanan Jakarta Kembali Padat, Polda Metro Jaya Terapkan Ganjil Genap

Penjaga Pantai AS juga akan mengerahkan kapal ke wilayah ASEAN untuk membantu armada lokal.

Tujuannya melawan apa yang digambarkan Washington dan negara-negara di kawasan itu sebagai penangkapan ikan ilegal China.

Namun, komitmen itu tidak ada artinya dibandingkan dengan ikatan dan pengaruh China yang dalam.

Baca Juga: Kebakaran Hutan Dahsyat di New Mexico, Ancam Ribuan Warga dan Membuat Langit Total Berwarna Oranye

Biden sedang mengerjakan lebih banyak inisiatif, termasuk investasi infrastruktur "Bangun Kembali Dunia yang Lebih Baik" dan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF).

KTT ini menandai pertama kalinya para pemimpin ASEAN berkumpul sebagai sebuah kelompok di Gedung Putih.

Ini merupakan pertemuan pertama mereka yang diselenggarakan oleh seorang presiden AS sejak 2016.

Baca Juga: Peretas Pro Rusia Targetkan Situs Web Institusi Negara Italia

Delapan pemimpin ASEAN diperkirakan akan ambil bagian dalam pembicaraan tersebut.

Pemimpin Myanmar dikeluarkan karena kudeta tahun lalu dan Filipina berada dalam transisi setelah pemilihan, meskipun Biden berbicara dengan presiden terpilih negara itu, Ferdinand Marcos Jr., pada hari Rabu.

Negara itu diwakili oleh sekretaris urusan luar negerinya di Gedung Putih.

Baca Juga: Serie A: Inter Milan Juara Coppa Italia, Hancurkan Harapan Juventus yang Sisakan Laga Tanpa Trofi

Para pemimpin ASEAN juga mengunjungi Capitol Hill pada hari Kamis untuk makan siang dengan para pemimpin kongres.

Negara-negara tersebut berbagi banyak kekhawatiran dengan Washington tentang China.

Penyataan kedaulatan China atas sebagian besar Laut China Selatan membuat konvrontasi melawan Vietnam dan Filipina.

Sementara Brunei dan Malaysia juga menuduh bagian-bagian negaranya yang diklaim China.

Baca Juga: Google Memperkenalkan Alat Kecerdasan Buatan Untuk Pencarian Dunia Nyata

Tapi negara-negara di kawasan asia tenggara juga telah frustrasi oleh keterlambatan AS dalam merinci rencana keterlibatan ekonomi sejak mantan Presiden Donald Trump keluar dari pakta perdagangan regional pada 2017.

"AS harus mengadopsi agenda perdagangan dan investasi yang lebih aktif dengan ASEAN, yang akan menguntungkan AS secara ekonomi dan strategis," ungkap Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah