PBB Akan Selidiki Kemungkinan Kejahatan Perang Rusia di Ukraina

- 14 Mei 2022, 08:00 WIB
Michelle Bachelet, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, ditampilkan di layar selama pidato videonya di sesi khusus Dewan Hak Asasi Manusia tentang situasi hak asasi manusia di Ukraina, di PBB di Jenewa, Swiss, 12 Mei 2022.
Michelle Bachelet, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, ditampilkan di layar selama pidato videonya di sesi khusus Dewan Hak Asasi Manusia tentang situasi hak asasi manusia di Ukraina, di PBB di Jenewa, Swiss, 12 Mei 2022. /Foto: REUTERS/DENIS BALIBOUSE/

Rusia diskors dari 47 anggota Dewan bulan lalu atas tuduhan pelanggaran di Ukraina, meskipun Moskow mengatakan itu berhenti.

Pada sesi yang sama pada hari Kamis, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet, mengatakan ada banyak contoh kemungkinan kejahatan perang sejak invasi Rusia.

Bachelet menyatakan sejauh ini terdapat 1.000 mayat telah ditemukan di wilayah Kyiv.

"Skala pembunuhan di luar hukum, termasuk indikasi eksekusi singkat di daerah utara Kyiv, sangat mengejutkan," ujarnya.

Baca Juga: 8 Kontainer Minyak Goreng Gagal Diselundupkan ke Timor Leste, Polisi Ungkap Modusnya

Kremlin mengatakan gambar mayat di jalan-jalan kota seperti Bucha dipentaskan untuk mendiskreditkan pasukannya.

Resolusi itu juga meminta Bachelet untuk memberikan pembaruan pada sesi Dewan bulan Juni tentang pelanggaran di kota pelabuhan Mariupol yang dikepung Rusia.

Para pengunjuk rasa di luar gedung membentuk tanda 'SAVE MARIUPOL' dengan warna biru dan kuning dari bendera Ukraina.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x