Baca Juga: India Membara: Penghinaan Terhadap Islam Ditengarai Memicu Ketegangan
"Saya salah satu orang terakhir yang diharapkan untuk berpartisipasi dalam kursus seperti ini karena saya sudah memiliki putri," kata Moberg.
Sejumlah 500 perempuan lainnya berada dalam daftar tunggu, menurut Asosiasi Kesiapsiagaan perempuan.
Asosiasi itu merupakan sebuah kelompok sukarelawan yang mengadakan sesi pelatihan tahunan untuk wanita sipil, tentang keterampilan yang dibutuhkan dalam situasi krisis.
Baca Juga: Apple Ikut 'Bermain' di Dunia Otomotif, Ciptakan Perangkat Lunak di Dasbor Mobil
Asosiasi menerima sejumlah dana publik dan dapat menggunakan fasilitas dan peralatan militer untuk pelatihan.***