Dua Pengujuk Rasa Tewas Saat Masyarakat Muslim dan Hindu Bentrok di India

- 12 Juni 2022, 08:00 WIB
Umat Muslim berpartisipasi dalam protes menuntut penangkapan anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma atas komentarnya terhadap Nabi Muhammad, di Kolkata, India, 10 Juni 2022.
Umat Muslim berpartisipasi dalam protes menuntut penangkapan anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) Nupur Sharma atas komentarnya terhadap Nabi Muhammad, di Kolkata, India, 10 Juni 2022. /Foto: REUTERS/RUPAK DE CHOWDHURI/

PORTAL LEBAK - Dua remaja tewas pada Jumat dalam bentrokan yang terjadi antara umat Hindu dan Muslim di India Timur.

India memanas, menyusul pernyataan menghina Nabi Muhammad oleh dua pejabat partai yang berkuasa, kata polisi pada Sabtu 11 Juni 2022.

Polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan kekerasan di kota Ranchi, di negara bagian Jharkhand. Tetapi tidak jelas apakah kedua korban dibunuh oleh polisi atau oleh perusuh.

Baca Juga: Ini Profil Nupur Sharma, Politisi India yang Dikecam Negara Muslim di Dunia

Pejabat senior polisi Surendra Kumar Jha mengatakan setidaknya 14 petugas polisi terluka dalam insiden di Ranchi dan daerah lainnya.

Jam malam diberlakukan dan layanan Internet ditangguhkan untuk menghentikan kerusuhan yang meningkat.

Di utara Uttar Pradesh polisi mengatakan mereka telah menangkap 230 tersangka perusuh setelah kerusuhan menyebar di beberapa kota setelah salat Jumat.

Baca Juga: India Membara: Penghinaan Terhadap Islam Ditengarai Memicu Ketegangan

Muslim telah memprotes komentar yang dibuat baru-baru ini oleh dua pejabat dari Partai Bharatiya Janata (BJP) Perdana Menteri Narendra Modi tentang kehidupan pribadi Nabi Muhammad.

Unjuk rasa yang digelar, dikutip PortalLebak.com dari Reuters, sering berubah menjadi kekerasan antara Hindu dan Muslim.

BJP telah mencopot juru bicaranya, Nupur Sharma dan mengusir pemimpin lain, Naveen Kumar Jindal, karena membuat pernyataan anti-Islam.

Baca Juga: Usai Viral Nasi Padang Rendang Babi, Gubernur Jatim Khofifah: Saya Penggemar Rendang dan Ayam Pop

Hal ini juga membuat marah Muslim India yang menyebabkan pertikaian diplomatik dari beberapa negara Muslim.

Partai BJP - adalah partai nasionalis Hindu - mengatakan pernyataan ofensif itu tidak mencerminkan posisi pemerintah dan bahwa komentar itu dibuat oleh "elemen pinggiran".

Para pemimpin partai BJP juga telah menginstruksikan para pejabat untuk berhati-hati ketika berbicara tentang agama di platform publik.

Baca Juga: Geraldine Beldi Sosok Wanita Cantik Penemu Jasad Eril, Ridwan Kamil Ucapkan Terimakasih

Polisi di New Delhi pada Kamis telah mengajukan laporan atas Nupur Sharma dan politikus lainnya karena "menghasut orang-orang untuk memecah belah" di media sosial.

Namun, beberapa komunitas Muslim minoritas melihat ini sebagai contoh terbaru dari tekanan dan penghinaan di bawah aturan BJP.

Pasalnya ada berbagai isu yang mencuat selama BJP berkuasa, mulai dari kebebasan beribadah hingga pemakaian jilbab di lembaga pendidikan India.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah