Pemimpin Al Qaeda Ayman Al Zawahiri Tewas di Kabul, Dalam Serangan Pesawat Tak Berawak AS

- 2 Agustus 2022, 12:44 WIB
Osama bin Laden (kiri) dengan penasihat Ayman al-Zawahiri (kanan) selama wawancara dengan sebuah media massa.
Osama bin Laden (kiri) dengan penasihat Ayman al-Zawahiri (kanan) selama wawancara dengan sebuah media massa. /Foto: via REUTERS/Daily Dawn/

PORTAL LEBAK - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan telah membunuh pemimpin al Qaeda Ayman Al Zawahiri dalam serangan "presisi" di pusat Kabul, ibu kota Afghanistan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menegaskan, tewasnya Ayman Al Zawahiri jadi pukulan terbesar bagi kelompok militan, sejak pendirinya Osama bin Laden tewas pada 2011 lalu.

Ayman Al Zawahiri, seorang ahli bedah Mesir membantu mengoordinasikan serangan 11 September 2001, di New York, AS yang menewaskan hampir 3.000 orang.

Baca Juga: 12 Tersangka Teroris di Jatim Jaringan Al Qaeda, Ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror

Para pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim kepada Reuters dan dikutip PortalLebak.com, menjelaskan terdapat hadiah $25 juta untuk kepala Ayman Al Zawahiri.

Zawahiri terbunuh ketika dia keluar di balkon rumah persembunyiannya di Kabul, pada Minggu 1 Agustus 2022 pagi dan terkena rudal "api neraka" dari pesawat tak berawak AS.

"Sekarang keadilan telah ditegakkan, dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi," kata Presiden AS Joe Biden dalam sambutannya dari Gedung Putih, Senin.

Baca Juga: Pemerintah Taliban Serukan Pencairan Dana Afghanistan yang Dibekukan, Setelah Gempa Maut

"Tidak peduli berapa lama, di mana pun Anda bersembunyi, jika Anda adalah ancaman bagi rakyat kami, Amerika Serikat akan menemukan Anda dan membawa Anda keluar," tambahnya.

Joe Biden menyatakan telah mengizinkan serangan presisi di pusat kota Kabul dan tidak ada warga sipil yang tewas.

Tiga juru bicara dalam pemerintahan Taliban di Kabul, Afghanistan, menolak berkomentar tentang kematian Zawahiri.

Baca Juga: Anda Mau Ikut Upacara HUT ke-77 RI di Istana Merdeka, Simak Ini Aturannya

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa serangan terjadi di Kabul pada hari Minggu dan mengutuk keras itu, menyebutnya sebagai pelanggaran "prinsip-prinsip internasional."

Seorang juru bicara kementerian dalam negeri mengatakan sebuah rumah terkena roket di Sherpoor, lingkungan perumahan kelas atas kota yang juga menampung beberapa kedutaan.

“Tidak ada korban jiwa karena rumah dalam keadaan kosong,” kata Abdul Nafi Takor, juru bicara kemenlu Afghanistan.

Baca Juga: Apple Dituntut Oleh Pengembang Aplikasi Prancis Atas Biaya di Toko Aplikasi

Otoritas Taliban membuat jaring keamanan di sekitar rumah di Sherpoor pada hari Selasa ini dan wartawan tidak diizinkan berada di dekatnya.

Seorang pejabat senior Taliban mengatakan kepada Reuters bahwa Ayman Al Zawahiri, sebelumnya berada di provinsi Helmand dan telah pindah ke Kabul setelah Taliban mengambil alih negara itu pada Agustus tahun lalu.

Intelijen AS menentukan dengan "keyakinan tinggi" melalui berbagai aliran intelijen bahwa orang yang tewas adalah Zawahiri, kata seorang pejabat senior pemerintah kepada wartawan.

Baca Juga: Peringati 77 Tahun Indonesia Merdeka, Presiden Jokowi Doa dan Zikir Bersama Ulama

"Zawahiri terus menimbulkan ancaman aktif bagi orang, kepentingan, dan keamanan nasional AS," kata pejabat itu dalam panggilan konferensi.

"Kematiannya memberikan pukulan signifikan bagi al Qaeda dan akan menurunkan kemampuan kelompok itu untuk beroperasi," tegasnya.

Ayman al-Zawahiri menggantikan Osama bin Laden sebagai pemimpin Al Qaeda setelah bertahun-tahun sebagai organisator dan ahli strategi utamanya.

Tetapi kurangnya karisma dan persaingannya dari gerilyawan saingan Negara Islam melumpuhkan kemampuannya untuk menginspirasi serangan yang menghancurkan di Barat.

Baca Juga: Terinspirasi Dari ABBA, Bintang Pop Digital Polar Membidik Debut di Dunia Nyata

Ada desas-desus tentang kematian Ayman al-Zawahiri, beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, dan dia telah lama dilaporkan dalam kondisi kesehatan yang buruk.

Serangan pesawat tak berawak itu adalah serangan AS pertama yang diketahui di Afghanistan sejak pasukan dan diplomat AS meninggalkan negara itu pada Agustus 2021.

Langkah itu dapat meningkatkan kredibilitas jaminan Washington bahwa Amerika Serikat masih dapat mengatasi ancaman dari Afghanistan tanpa kehadiran militer di negara itu.

Baca Juga: Box Office: Film 'DC League of Super-Pets' Tayang Perdana Dengan Mudah Hasilkan $23 Juta

Kematiannya juga menimbulkan pertanyaan tentang apakah Zawahiri menerima perlindungan dari Taliban setelah pengambilalihan Kabul pada Agustus 2021.

Pejabat itu mengatakan para pejabat senior Taliban mengetahui kehadirannya di kota itu dan mengatakan Amerika Serikat mengharapkan Taliban untuk tidak mematuhi kesepakatan. untuk memungkinkan para pejuang Al Qaeda untuk membangun kembali diri mereka di negara ini.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x