Bagaimana Tragedi Perayaan Hallowen di Itaewon Terjadi, Inilah Penyebab Desak-desakan Massa Bisa Jadi Fatal

- 31 Oktober 2022, 11:40 WIB
Gang Itaewon, tempat terjadinya gelombang kerumunan.
Gang Itaewon, tempat terjadinya gelombang kerumunan. /Foto: @koryodynasty/Koreaboo/Twitter/

"Ketika terjadi kesalahan adalah ketika kerumunan runtuh dan orang-orang di belakang mereka naik ke atas orang-orang di depan mereka yang sudah horizontal," jelasnya.

Baca Juga: Rusia Nyatakan Mobilisasi Pasukan ke Ukraina Selesai, AS Kirim Lebih Banyak Senjata

Orang-orang ditekan bersama-sama begitu erat sehingga menjadi tidak mungkin untuk bernapas. Bahkan, gaya yang diberikan pada bodi dikabarkan bisa membengkokkan baja.

"Dalam beberapa kasus, orang pingsan dan bahkan mati saat masih berdiri, tubuh mereka ditahan oleh kerumunan orang," nilai Allen.

Menyusul lonjakan kerumunan tragis yang terjadi di Astroworld pada tahun 2021, G. Keith Still, profesor ilmu kerumunan di University of Suffolk di Inggris, menjelaskan apa yang terjadi ketika seseorang secara fatal terjebak dalam lonjakan kerumunan.

Baca Juga: Prabowo Subianto: Wahai Elit Politik, Bersatulah

"Dibutuhkan 30 detik sebelum Anda kehilangan kesadaran, dan sekitar enam menit, Anda mengalami asfiksia kompresif atau restriktif. Itu umumnya penyebab kematian yang dikaitkan - tubuh tidak hancur, tetapi mati lemas," ujar G. Keith Still.

Meskipun kondisi terinjak-injak bisa sangat berbahaya, tapi itu tidak sering menyebabkan banyak korban. Justru ketidakmampuan untuk bernapas diduga menjadi penyebab utama.

Setelah mempelajari kecelakaan tragis serupa lainnya, para ahli telah menyimpulkan bahwa penyebab utama kematian dalam lonjakan massa adalah sesak napas, yaitu ketika tubuh kekurangan oksigen.

Baca Juga: Membuat SIM di Satpas Sim Polres Metro Bekasi, Warga Bisa Latihan Terlebih Dahulu

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah