Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Lewati 46.000, Usai 12 Hari Tim SAR Putus Asa Cari Korban Selamat

- 19 Februari 2023, 07:00 WIB
Seorang prajurit Turki berdiri di lokasi bangunan yang runtuh, setelah gempa mematikan, di Antakya, Turki 18 Februari 2023.
Seorang prajurit Turki berdiri di lokasi bangunan yang runtuh, setelah gempa mematikan, di Antakya, Turki 18 Februari 2023. /Foto: REUTERS/Maxim Shemetov/

Badan itu pekan lalu mengatakan kehabisan stok di sana dan menyerukan lebih banyak penyeberangan perbatasan dibuka dari Turki.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Harga Beras dan Sembako Stabil di Awal Tahun

“Masalah yang kami hadapi [adalah] operasi lintas garis ke Suriah barat laut di mana otoritas Suriah barat laut tidak memberi kami akses yang kami butuhkan,” kata Beasley.

"Itu menghambat operasi kami. Itu harus segera diperbaiki," ujarnya.

"Waktu hampir habis dan kami kehabisan uang. Operasi kami menghabiskan sekitar $50 juta per bulan untuk tanggap gempa saja, jadi kecuali Eropa menginginkan gelombang baru pengungsi, kami perlu mendapatkan dukungan yang kami butuhkan," tambah Beasley.

Di Suriah, yang telah hancur oleh lebih dari satu dekade perang saudara, sebagian besar korban jiwa terjadi di barat laut.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Heran Ibu-ibu Kerap Ikut Pengajian, Bagaiman Nasib Anaknya

Daerah tersebut dikendalikan oleh pemberontak yang berperang dengan pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad yang mempersulit upaya untuk mendapatkan bantuan kepada masyarakat.

Ribuan warga Suriah yang mencari perlindungan di Turki dari perang saudara telah kembali ke rumah mereka di zona perang - setidaknya untuk saat ini.

Kesehatan Masyarakat Memprihatinkan

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x