Residen Shafiur Rahman, 24, mendesak pihak berwenang untuk menyediakan fasilitas yang lebih baik. “Rumah kami dibakar di Myanmar. Sekarang kami mengalami hal yang sama di sini,” katanya.
Amnesty International juga meminta pemerintah Bangladesh untuk menyediakan akomodasi yang lebih aman bagi para pengungsi.
“Pemerintah harus menyadari bahaya menjaga komunitas besar dalam kondisi tidak aman, terlalu padat dan mengambil langkah-langkah untuk menyediakan perumahan yang layak dan aman bagi komunitas Rohingya,” kata Yasasmin Kaviratne, juru kampanye regional organisasi Asia Selatan.
Baca Juga: PPATK Bekukan Puluhan Rekening yang Terkait Mantan Pejaba Pajak Rafael Alun Trisambodo
Meningkatnya kejahatan, kondisi hidup yang sulit dan prospek yang suram untuk kembali ke Myanmar mendorong lebih banyak pengungsi Rohingya meninggalkan Bangladesh.
Mereka pergi ke negara-negara seperti Malaysia dan Indonesia dengan perahu, mempertaruhkan nyawa mereka. Data PBB menunjukkan 348 Rohingya diperkirakan telah meninggal di laut tahun lalu.***