Pertemuan Bilateral Indonesia-Prancis di Sela-sela KTT G7, Jokowi Minta Dukungan Emmanuel Macron

- 22 Mei 2023, 00:44 WIB
Presiden Joko Widodo dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, melakukan pertemuan bilateral di sela-sela KTT G7 ke-49 di Hiroshima, Jepang
Presiden Joko Widodo dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, melakukan pertemuan bilateral di sela-sela KTT G7 ke-49 di Hiroshima, Jepang /BPMI Setpres/

PORTAL LEBAK - Pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo di hari terakhir penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 ke-49 di Jepang adalah bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Macron merupakan pertemuan lanjutan yang sempat tertunda bersama dengan Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri kedua negara.

Pertemuan bilateral antara Indonesia dan Prancis berlangsung di Hotel Grand Prince, Hiroshima, pada hari Minggu, 21 Mei 2023. Sedikitnya ada empat hal yang dibahas Presiden Jokowi pada momen tersebut, terutama terkait bidang pertahanan.

Baca Juga: Breaking News: Gempa Kerkekuatan Magnitudo 7,7 Melanda Kaledonia Baru, Memicu Peringatan Tsunami di Pasifik Se

Pertama adalah Presiden Jokowi meminta dukungan Presiden Macron supaya Indonesia diterima masuk menjadi anggota Financial Action Task Force (FATF).

"Pertama, keanggotaan Indonesia di FATF, saya harap dukungan Prancis agar Indonesia diterima sebagai anggota FATF. Indonesia satu-satunya negara G20 yang belum menjadi anggota FATF," ujar Presiden Jokowi, seperti yang diterima PortalLebak.com dari Sekretariat Presiden, 21 Mei 2023.

Kedua adalah soal kelanjutan kerja sama Indonesia dengan Uni Eropa dalam Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUE-CEPA).

Baca Juga: Militer Arab Saudi Selesaikan Misi Evakuasi Pertama Kepada 108 Warga Sipil dan Diplomatnya Keluar dari Sudan

Jokowi ingin rancangan IUE-CEPA dapat diselesaikan pada tahun 2024 dengan dukungan Macron, sehingga pemerintah Indonesia bisa segera mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Ketiga, investasi sektor strategis. Jokowi mendorong Macron untuk sama-sama menindaklanjuti kerja sama strategis antara Hydrogene de France dengan PT Bukit Asam dalam mengembangkan teknologi berbasis hidrogen untuk proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Indonesia juga buka investasi untuk bangun Ibu Kota Nusantara di bidang infrastruktur, energi hijau, dan ecotourism. Kami sudah siapkan insentif dan fasilitas investasi," imbuhnya.

Baca Juga: KTT ASEAN, Presiden Jokowi: Perdamaian dan Pertumbuhan Adalan Kunci Peran ASEAN

Serta menjembatani kerja sama antara Centre de coopération internationale en recherche agronomique pour le développement (CIRAD) dengan Yayasan Biru Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan.

Presiden menyambut baik keikutsertaan perusahaan Prancis di proyek hilirisasi Indonesia dan bantuan Prancis melalui The Agence Française de Développement (AFD) sebesar 500 juta euro dan Just Energy Transition Partnership.

Terakhir di bidang pertahanan, Jokowi menyinggung soal rencana pembuatan usaha patungan (Joint Venture). Hal ini merupakan tindak lanjut kunjungan PT Len Industri ke Thales.

Baca Juga: Pawai Hari Kemenangan di Rusia, Ungkap Kejayaan Lawan Nazi Jerman Plus Pameran Perlengkapan Militer Terbaru

"Mari terus dorong alih teknologi, transfer pengetahuan dan produksi bersama," sambungnya.

Masih di bidang pertahanan, Jokowi mengajak sektor swasta di Prancis untuk terlibat dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) bulan September mendatang.

"Saya ajak partisipasi sektor swasta Prancis untuk implementasi kerja sama konkret AOIP. Saya juga undang partisipasi Prancis pada ASEAN-Indo-Pacific Forum di Jakarta bulan September," tandasnya.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x