Retno Marsudi sindir junta militer Myanmar
Meski ASEAN sudah punya traktat SEANWFZ namun pemerintah Indonesia menyangkan ada negara yang berniat membawa senjata ke dalam kekuatan militernya.
Menlu Indonesia, Retno Marsudi, menyayangkan ada negara yang masih memegang doktrin militer berbasis senjata nuklir di kawasan Asia Tenggara. Dengan senjata tersebut, satu miskalkulasi dapat langsung memicu terjadinya bencana global.
"Menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan adalah prioritas kita. Ini adalah fondasi untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai Epicentrum of Growth. Untuk itu, kita harus tetap menjaga kawasan Asia Tenggara bebas dari senjata nuklir," ujar Retno.
Namun jika melihat agenda pertemuan antarmenlu negara-negara ASEAN pada SEANWFZ hari ini, 11 Juli 2023, Myanmar lagi-lagi absen mengirim delegasinya, setelah tidak diundang ke KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Selain itu, Myanmar yang saat ini dikuasai junta militer sedang dirumorkan tengah membangun kerja sama kekuatan militer bersama dengan Rusia dalam hal mewujudkan mimpi punya senjata nuklir.
Absennya Myanmar pada pertemuan SEANWFZ semakin mempertegas sebuah laporan yang menyebut bahwa dewan militer Myanmar telah membangun pusat informasi dan teknologi nuklir yang dibantu oleh Rosatom (Badan Nuklir Rusia).
Pemimpin militer Myanmar, yakni Jenderal Min Aung Hlaing, berdalih bahwa pembangunan reaktor kecil di Myanmar adalah untuk kepentingan rakyat.