Hamas Bersikap Egois Tutup Potensi Pembahasan Gencatan Senjata dan Bertukar Tawanan karena Tewasnya Arouri

- 4 Januari 2024, 16:21 WIB
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Selasa kemarin 2 Januari 2023 memastikan bahwa wakil ketua mereka, Saleh al-Arouri, tewas terbunuh oleh pasukan Israel dalam sebuah serangan ke Beirut yang menjadi ibu kota Lebanon.
Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Selasa kemarin 2 Januari 2023 memastikan bahwa wakil ketua mereka, Saleh al-Arouri, tewas terbunuh oleh pasukan Israel dalam sebuah serangan ke Beirut yang menjadi ibu kota Lebanon. /Wikipedia/

Buronan militer Israel itu turut membantu pembentukan Brigade Izz al-Din al-Qassam, dan sekaligus menjadi wakil pemimpin sebuah cabang pasukan militer Hamas yang berbasis di Tepi Barat.

Statusnya yang dianggap Israel adalah sosok penting di Brigade al-Qassam ditandai dengan kedekatan hubungan dengan pemimpin tertinggi Hamas, yaitu Ismail Haniyeh.

Posisi Arouri yang terdeteksi militer Israel sering berada di Lebanon bukan tanpa alasan. Keberadaannya di Beirut sebagai penghubung antara Hamas dengan kelompok milisi Hizbullah.

Baca Juga: Gempa Dahsyat 7,4 M Landa Jepang, Peringatan tsunami Disebar

Pria berusia 57 tahun itu bertanggung jawab atas penculikan dan pembunuhan tiga pemuda Israel di Tepi Barat pada tahun 2014.

Dia juga pernah ditangkap dan dipenjara di Israel atas tindak pidana terorisme yang dilakukannya. Pasca bebas, dia mengambil peran sebagai negosiator dengan membebaskan lebih dari 1.000 warga Palestina yang dipenjara polisi Israel dan ditukar dengan seorang tentara Israel bernama Gilad Shalit.

Perburuan terhadap Arouri dilancarkan militer Israel pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Perburuan menyasar hingga kediamannya di Arura, dekat Kota Ramallah, Tepi Barat. Namun, saat itu dia telah meninggalkan rumahnya bertolak ke Lebanon.

Baca Juga: BMKG Ajak Negara Kawasan Samudera Hindia untuk Tingkatkan Kolaborasi Penanganan Risiko Bencana Tsunami

Kelompok Hamas memang kerap kali melanggar perjanjian gencatan senjata yang telah dibuat dengan militer Israel yang berdampak langsung pada masyarakat di Jalur Gaza.

Padahal dengan gencatan senjata penyaluran bantuan seperti bahan makanan hingga bantuan obat-obatan kepada warga terdampak perang akan lebih mudah didistribusikan.

Halaman:

Editor: Jefry Agustinus Alexander B


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah