PORTAL LEBAK - Banya pihak mengetahui istilah tradisi ngabuburit yang terkenal setiap bulan Ramadan atau saat umat muslim menjalankan ibadah puasa.
Ngabuburit adalah tradisi yang unik dan khas serta hanya hadir pada saat bulan Ramadan di Indonesia, khususnya di daerah provinsi Jawa Barat.
Arti atau Makna yang terkandung di dalam tradisi ngabuburit diketahui mempunyai sejarah dan nilai yang mendalam.
Baca Juga: Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Ajak Ngabuburit bersama BPBD Dapat Hadiah
Kemudian, apa dan bagaimana sejarah dari pengertian ngabuburit dan seperti apa kisahnya. Kami persembahkan informasinya bagi Anda.
Makna Ngabuburit
Makna Ngabuburit yakni tradisi yang identik pada kegiatan menunggu waktu berbuka puasa atau sambil menunggu datangnya waktu magrib.
Sebelum istilah ngabuburit tersebar seperti saat ini, ngabuburit telah terlebih dahulu terkenal melalui anak muda, di daerah Jawa Barat.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan Ramadan Dimulai pada Hari Kamis 23 Maret 2023
Ujaran ngabuburit berasal dari kata bahasa Sunda, di daerah Jawa Barat. Kalimat lengkap ngabuburit berasal dari "ngalantung ngadagoan burit".
Kata dasar ngabuburit yakni burit memiliki arti: sore hari. Pasalnya, tradisi tersebut selalu berlangsung pada sore hari, menjelang magrib.
Dilansir dari Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), arti kata ngabuburit merupakan: 'Bersantai-santai sambil menunggu waktu sore'.
Baca Juga: Pengelola Masjid Al-Azhar membagikan 700 Takjil Selama Ramadan
Asal muasal Ngabuburit
Sejumlah catatan kecil telah mendokumentasikan istilah Ngabuburit. Salah satunya yakni; ada keterangan masyarakat Bandung, Jawa Barat, telah terbiasa menggelar ngabuburit, di kawasan Alun-alun Bandung, pada era 1950-an.
Selanjutnya di era 80-an ngabuburit pada bulan ramadan kerap digunakan oleh para pemuda di tanah pasundan, khususnya kota Bandung.
Alhasil, para pemusik di kota kembang itu, sering menggelar acara musik dengan tajuk ngabuburit.
Berdasarkan nuansa nama, acara musik itu sarat akan unsur islami, mulai dari pengisi acara hingga penontonnya, sama-sama menanti waktu berbuka puasa.
Ngabuburit dan Penyebutan Berbeda di Daerah Lain di Indonesia
Kata ngabuburit populer dan kerap dipakai di media sosial, mengakibatkan saat ini telah semakin terkenal di berbagai daerah lainnya di Indonesia.
Alhasil, terdapat sejumlah wilayah lain yang mempunyai istilah daerahnya masing-masing yang mirip dengan kata ngabuburit.
Sebut saja, seperti di daerah Sumatera Barat yang memiliki kata 'malengah puaso' berasal dari Bahasa Minang dalam menanti waktu buka puasa.
Baca Juga: Satpol PP Taman Sari Jakarta, Razia klub malam Menjelang Bulan Ramadan
Kata 'malengah puaso' mempunya arti yakn menggelar suatu kegiatan agar mengalihkan rasa haus dan lapar saat berpuasa.
Selain itu ada dalam bahasa Banjar, istilah Ngabuburit dikenal dengan 'basambang', arinya: jalan-jalan di kala waktu senja.
Selanjutnya ngabuburit dalam bahasa Madura, terkenal dengan istilah 'nyaré malem' (mencari malam) atau nyaré bhuka'an (mencari takjil, bukaan).
Karena tiap orang yang berpuasa berupaya melakukan berbagai kegiatan menjelang buka puasa alias azan magrib.
Baca Juga: KPU RI Rencanakan Jadwal Verifikasi Administrasi Perbaikan Buat Partai Prima
Tradisi Ngabuburit di Indonesia
Ngabuburit telah menjadi tradisi di Indonesia, khususnya dijalankan menjelang sore hari menunggu berbuka puasa, sekira pukul 16.00 WIB dibalut berbagai kegiatan-kegiatan saat bulan Ramadan.
Tradisi ngabuburit seperti mengikuti pesantren dan tadarus alquran, berburu takjil untuk berbuka puasa di pasar-pasar kaget bulan Ramadan.
Bentuk lain ngabuburit yakni melakukan wisata religi hingga menjalankan kegiatan sosial yang bermanfaat.
Seiring perkembangan zaman, tradisi ngabuburit juga semakin bervariasi dilakukan dengan kegiatan yang modern seperti sekarang ini.
Baca Juga: DPR RI Setujui RUU Perppu Ciptaker Disahkan Menjadi Undang-Undang
Berikut contoh tradisi ngabuburit di era modern:
1. Acara Buka Puasa Bersama
Tradisi berbeda yang biasa digelar saat bulan Ramadan yakni menjalankan buka puasa bersama. Kegiatan ini biasanya digelar di sebuah tempat makan, di rumah teman atau bukber di panti asuhan. Ajak teman-teman atau saudara, otomatis dijamin ngabuburit Anda akan jauh lebih bermanfaat.
2. Olahraga Ringan
Contoh lain ngabuburit di era modern sekarang ini yakni menjalankan olahraga ringan. Anda dapat lari atau jogging, berjalan santai, serta bersepeda bersama teman di sekitar rumah. Selain menunggu waktu berbuka puasa, olahraga ringan akan membuat tubuh Anda sehat di bulan ramadan.
Baca Juga: Petugas Pemadam Kebakaran Diduga Dipersulit Masuk Jalan Tol, Ini Tanggapan PT Jasa Marga
3. Membaca Buku
Contoh bentuk lain dari tradisi ngabuburit yakni membaca buku. Aktivitas ini dijalankan untuk mengisi waktu luang plus menambah ilmu pengetahuan dan minat. Anda dapat membaca buku berupa novel dan buku pengetahuan lain yang menyenangkan serta menghibur.***
Artikel telah tayang di dki.pikiran-rakyat.com: Mengenal Sejarah Ngabuburit dan Tradisi Unik di Bulan Ramadan
(Reporter: Tatang Adhiwidharta)