Ini Aksi Kapolda Papua, Main Film Berperan Jadi Pendeta

- 8 Februari 2021, 01:22 WIB
Pengambilan gambar dan video film layar lebar Si Tikam Polisi Noken yang turut melibatkan Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw dan berperan sebagai Pendeta berlangsung di halaman Mapolres Jayapura. Minggu, (07/02/2021) pagi.
Pengambilan gambar dan video film layar lebar Si Tikam Polisi Noken yang turut melibatkan Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw dan berperan sebagai Pendeta berlangsung di halaman Mapolres Jayapura. Minggu, (07/02/2021) pagi. /Foto: polri.go.id/Humas Polda Papua/

PORTAL LEBAK - Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw berakting sebagai pendeta, turut menjadi peran utama dalam film layar lebar 'Si Tikam Polisi Noken'.

"Saya turut terlibat dalam pembuatan film layar lebar Si Tikam Polisi Noken, dalam cerita saya berperan sebagai pendeta yang bertugas menyelesaikan masalah adat di Pegunungan Tengah Papua, melalui doa," ungkap kapolda, Minggu 7 Februari 2021, Mapolres Jayapura, Papua, seperti PortalLebak.com lansir dari laman polri.go.id.

Film yang sebagian besar mengambil tempat di Puncak Cartenz, Kapolda berperan di film ini bersama Forkopimda yakni Bupati, Dandim dan Kapolres serta melibatkan PJU Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawasih.

Baca Juga: Menteri Perhubungan Tinjau Stasiun Tawang Semarang yang Masih Banjir

Baca Juga: Terkini Banjir Jakarta, Airud Polda Metro Jaya Evakuasi Warga Kebon Pala Dua Sejak Siang Hari

Film ini bercerita tentang sebuah tradisi atau budaya yang sering terjadi konflik antara saudara-saudara di pedalaman yang menimbulkan banyak korban. Namun berkat kehadiran Pendeta bersama Forkopimda yang juga berperan, permasalahan tersebut dapat terselesaikan dan berujung damai.

Permasalahan itu diselesaikan melalui prosesi patah panah dan pengakuan kedua belah pihak, untuk berdamai termasuk rangkaian adat seperti bakar batu, hingga denda adat dari kedua belah pihak, yang bertikai.

Permasalahan tersebut diselesaikan melalui prosesi patah panah dan pengakuan kedua belah pihak untuk berdamai hingga rangkaian adat seperti bakar batu hingga denda adat dari kedua belah pihak yang bertikai.
Permasalahan tersebut diselesaikan melalui prosesi patah panah dan pengakuan kedua belah pihak untuk berdamai hingga rangkaian adat seperti bakar batu hingga denda adat dari kedua belah pihak yang bertikai.

Polisi Tikam merupakan sosok anggota Polri yang bertugas sebagai juru bahasa, guna meyakinkan salah satu dari suku yang bertikai. Disini pembuat film hanya mengasumsikannya nama suku yang bertikai yakni suku Waro dan Suku Bolakma.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x