Trending, Nama Pak Panut Pedagang Angkringan di Kota Jogja Yang Tutup usia

- 20 Juli 2021, 12:56 WIB
Pedagang angkringan di GOR Klebengan, Kota Yogyakarta - Pak Panut, telah tutup usia. Nama Pak Panut menjadi trending di media sosial Twitter, Selasa (20/07/2021)
Pedagang angkringan di GOR Klebengan, Kota Yogyakarta - Pak Panut, telah tutup usia. Nama Pak Panut menjadi trending di media sosial Twitter, Selasa (20/07/2021) /Foto: mojok.co/Rizky Prasetya/

PORTAL LEBAK - Pada pagi ini, Selasa 20 Juli 2021, nama Pak Panut menjadi trending di media sosial Twitter.

Tercatat, hingga pukul 12.00 WIB tanda pagar Pak Panut dan kata tersebut telah ditwit oleh lebih dari 4.000 netizen.

Banyak Netizen pun menjadi ingin tahu dan mencari tahu, siapa Pak Panut - sampai nama khusus tersebut menjadi trending di Twitter.

Baca Juga: Presiden Jokowi Serahkan 35 Sapi, Tiap Provinsi Terima 1 Hewan Kurban

Selanjutnya, redaksi PortalLebak.com menelusuri dari berbagai sumber dan menemukan, Pak Panut merupakan seorang penjual angkringan, asal kota Yogyakarta.

Ada satu artikel yang redaksi temukan di laman mojok.co, yang ditulis oleh Rizky Prasetya memuat ulasan yang lengkap tentang Pak Panut.

Berikut, ringkasan yang PortalLebak.com lansir dari mojok.co yang telah dipublikasikan pada, Selasa 20 Juli 2021.

Baca Juga: Cara Daftar dan Cairkan BLT UMKM Tahap 3, Cek di Eform BRI Perhatikan Syaratnya

Rizky Prasetya menyatakan romantisme angkringan di kota Jogja, merupakan penyelamat bagi mahasiswa dan pekerja dengan kantong cekak (bergaji minim-Red).

"Saya sebut 'sempat menjadi', karena kini angkringan pun tak lagi bisa disebut terjangkau. Namun, dunia ini memberi ruang untuk pengecualian, dan pengecualian ini bernama Pak Panut," ungkap Rizky.

Dia memaparkan Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Klebengan di Jogja merupakan surga bagi orang yang tak tahu mau makan apa. Begitu banyak tempat makan berjejer dengan menu yang berbeda-beda.

Baca Juga: Kasus Narkotika Jenis Sabu Seberat 1 Kg, Polda Jateng Tangkap Penjual Ikan Asal Sampang Jaringan Malaysia

Rizky juga yakin, sepasang kekasih yang makan di foodcourt itu memilih tempat GOR Klebengan, setelah melalui perdebatan panjang dan akhirnya memilih jalan moderat.

Pasalnya, di ujung deretan GOR Klebengan terdapat angkringan yang asapnya selalu membubung tinggi dan selalu dikerubungi banyak orang.

Bagi tiap orang yang lumayan lama menjejak di kota Jogja, pasti tahu bahwa itu angkringan Pak Panut.

Baca Juga: Jelang Idul Adha 1442 Hijriah, Beda Laku Puasa Arafah dan Tarwiyah

"Saya tak mengetahui sejak kapan Pak Panut berjualan angkringan. Dan seperti banyak orang lain, perkenalan saya dengan warung beliau terjadi karena kantong yang menipis, namun ingin makan 'enak'," ungkap Rizky.

Anak muda ini mengungkapkan mulai makan di angkringan Pak Panut sejak 2011, bahkan hingga kini dia menyempatkan makan di situ sesekali, apalagi setelah keuangan dirinya menipis.

Tak berlebihan jika Pak Panut disebut sebagai penyelamat banyak orang, sebab di tempatnya kau bisa makan kenyang dengan uang cekak.

Baca Juga: Vaksinasi Go to School di SMAN 3 Serang Diikuti 500 Siswa, Polda Banten Sasar Pelajar Diatas 12 Tahun

Bahkan jika kau punya uang lebih barang dua-tiga ribu, kau bisa pesan tempe atau usus bakar dengan rasa yang (menurut saya) enak.

Tak seperti tempat lain, beliau memberi bumbu kecap pada tiap pesanan yang dibakar. Setidaknya, ketika uangmu cekak, lidahmu masih diberi sedikit kemewahan.

Angkringan Pak Panut tak pernah terlihat sepi, setidaknya terlihat lebih ramai ketimbang warung lain yang ikut berderet di GOR Klebengan.

Baca Juga: Alur Cerita Sinetron Ikatan Cinta 19 Juli 2021, Katrin Beri Hadiah Ke Al Tanda Apa Niy?

Hal itu saja sudah membuktikan, bahwa yang ditawarkan Pak Panut punya nilai lebih ketimbang warung lain, meski sebenarnya harga makanan di warung lain tak jauh berbeda.

Saya yakin Pak Panut tak hanya menawarkan kuliner yang murah dan rasa yang lumayan, namun juga rasa aman. Setidaknya, kau tak akan menemui tragedi uang yang kurang ketika membayar.

Cerita-cerita yang beredar tentang betapa dermawannya Pak Panut menambah keyakinan tersebut. Dan rasa aman ini–sebagaimana keyakinan orang terhadap magisnya Jogja–diyakini betul oleh banyak orang.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Tambah Anggaran Program Kartu Prakerja Jadi Rp30 Triliun

Oleh karena manusia adalah makhluk sederhana yang terkadang menjalani hidupnya dengan bergantung pada pola-pola sederhana, kembali ke Pak Panut ketika kantongnya terancam adalah sebuah keniscayaan.

Rizky juga yakin Pak Panut tahu akan hal ini. Meski waktu berjalan, dan harga makanan mulai tak masuk di akal, harga makanan di angkringan Pak Panut tak naik signifikan.

"Demi Tuhan, saya tak tahu sama sekali harga detil per menu, tapi sejak 2011 hingga kini, saya selalu memesan menu yang sama: nasi tiga bungkus, tempe dua, usus satu, dan es teh. Dan sejak 2011 hingga sekarang, harga yang saya bayar tak pernah melebihi sepuluh ribu," ungkapnya.

Baca Juga: Bupati Pandeglang Irna Narulita Terpapar Covid-19, Saat ini Tengah Isolasi Mandiri

"Padahal dengan nalar yang cekak pun, kita tahu bahwa lapak yang disewa tak mungkin murah. Menaikkan harga secara signifikan pun tetap akan dimengerti, nyatanya ada biaya mahal yang harus dibayar," tambahnya.

Menurut Rizky sewa lapak atau ruko di kota Jogja tak murah. Bahkan beberapa ruko yang jauh lebih buruk ketimbang kamar mandi kampus yang bau, punya harga sewa yang tak masuk akal.

"Tapi, tetap saja, di tengah asap membumbung tersebut, kau tahu bahwa uang yang kau bawa akan tetap cukup untuk mengisi perutmu," ungkap Rizky.

Baca Juga: BNPB Ingatkan Waspada Potensi Bahaya Banjir pada Selasa 20 Juli 2021, Ini Analisanya!

"Pak Panut kini telah berpulang ke pangkuan Sang Pencipta Hidup. Kepergiannya tak ayal membuat orang-orang yang pernah diselamatkannya bersedih. Dan saya yakin, doa-doa yang terpanjat beberapa hari ini muncul dari hati orang-orang yang perutnya begitu lapar dan diselamatkan oleh beliau," pungkasnya.

Rizky pun senang mereplikasi adegan yang kerap dilihatnya di film. Suatu saat nanti, ketika dunia jadi agak mendingan, dia akan berdiri di daerah Klebengan, melihat gapura dan GOR Klebengan dengan mata yang agak sendu.

Seperti mirip dengan adegan bagaimana tokoh utama suatu film mengenang, apa-apa yang sudah terjadi di masa lalu.

Baca Juga: Distribusi Bantuan 6 Ton Beras, Dikirim Polres Lebak Bagi Warga Terdampak PPKM Darurat

Rizky merefleksikan dahulu dirinya adalah 'pemuda kurus ceking berponi', yang ingin makan dengan lahap di dekat gerobak angkringan yang penuh asap. 'Pemuda' sempat punya prinsip bahwa manusia tak butuh manusia lain untuk selamat di dunia ini.

Namun, menurut Rizky, lelaki berkumis tebal pemilik angkringan itu (Pak Panut-Red) telah menjebloskan keyakinan pemuda itu dan mengubah dunia pemuda itu, hanya dalam beberapa menit.

"Selamat jalan, Pak Panut. Doa-doa yang indah terpanjat untukmu," tutupnya.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah